HIV AIDS adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling ditakuti saat ini. HIV merupakan penyakit yang hingga kini dianggap pembunuh nomor satu dalam dunia kesehatan. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Virus mampu bertahan hidup dalam tubuh di tahun-tahun awal tanpa menunjukkan gejala sama sekali sampai akhirnya tubuh penderita tiba-tiba saja menjadi sangat lemah dan akhirnya menderita HIV AIDS.
Pada setiap tahunnya sebanyak 8 hingga 10 juta orang lebih telah terinfeksi secara positif HIV AIDS dan 2 juta orang lebih ODHA meninggal per tahun. Jumlah ini bukan yang sebenarnya mengingat fenomena gunung es dimana jumlah penderita HIV yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang tercatat.
Dengan angka yang sangat besar tersebut maka wajar saja jika HIV AIDS dianggap sebagai momok yang paling ditakuti banyak orang mengingat hingga kini masih belum ditemukan obat yang dapat mengatasi dan mengobati HIV AIDS secara signifikan. Yang dapat kita lakukan adalah melakukan usaha-usaha pencegahan penularan HIV.
Tanda-tanda Penyakit HIV/AIDS
Ini adalah respon alami tubuh terhadap HIV yang menjadi gejala HIV awal. Tingginya suhu tubuh dapat bervariasi mulai dari sedang hingga tinggi sekitar 38-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kecenderungan mual.
Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi (memperbanyak diri), mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan.
Ruam dapat muncul berupa warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV AIDS.
Demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap masalah kesehatan lainnya. Tapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus mewaspadai HIV AIDS.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV/AIDS lainnya:
HIVCARE memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat membuang racun dalam darah, menghalangi virus HIV agar tidak melakukan pembelahan diri, memberantas virus HIV tanpa merusak sel sehat lainnya.
Virus mampu bertahan hidup dalam tubuh di tahun-tahun awal tanpa menunjukkan gejala sama sekali sampai akhirnya tubuh penderita tiba-tiba saja menjadi sangat lemah dan akhirnya menderita HIV AIDS.
Pada setiap tahunnya sebanyak 8 hingga 10 juta orang lebih telah terinfeksi secara positif HIV AIDS dan 2 juta orang lebih ODHA meninggal per tahun. Jumlah ini bukan yang sebenarnya mengingat fenomena gunung es dimana jumlah penderita HIV yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang tercatat.
Dengan angka yang sangat besar tersebut maka wajar saja jika HIV AIDS dianggap sebagai momok yang paling ditakuti banyak orang mengingat hingga kini masih belum ditemukan obat yang dapat mengatasi dan mengobati HIV AIDS secara signifikan. Yang dapat kita lakukan adalah melakukan usaha-usaha pencegahan penularan HIV.
Tanda-tanda Penyakit HIV/AIDS
- Demam berulang
Ini adalah respon alami tubuh terhadap HIV yang menjadi gejala HIV awal. Tingginya suhu tubuh dapat bervariasi mulai dari sedang hingga tinggi sekitar 38-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kecenderungan mual.
Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi (memperbanyak diri), mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan.
- Kelelahan Kronis
- Nyeri Otot dan Sendi
- Sakit Kepala Ekstrim
- Diare
- Ruam Kulit
Ruam dapat muncul berupa warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV AIDS.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap masalah kesehatan lainnya. Tapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus mewaspadai HIV AIDS.
Penyebaran Penyakit HIV AIDS
HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV AIDS tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin.Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV/AIDS lainnya:
- Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui
- Melalu seks oral
- Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi
- Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya
HIVCARE memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat membuang racun dalam darah, menghalangi virus HIV agar tidak melakukan pembelahan diri, memberantas virus HIV tanpa merusak sel sehat lainnya.