Penyakit bronkitis yang menyerang organ paru-paru yang merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi kehidupan manusia yang merupakan penyedia udara (napas) bagi manusia.
Namun sering kali menuai gangguan penyakit yang umumnya diakibatkan oleh kesalahan individu itu sendiri, seperti merokok yang merupakan faktor utama dari kasus penyakit bronkitis dan penyakit seputar paru-paru yang banyak menyerang.
Penyakit bronkitis termasuk dalam jenis penyakit yang mudah menular melalui polusi udara seperti bersin, flu bahkan melalui pori-pori kulit. Bronkitis timbul tidak hanya disebabkan oleh adanya bakteri yang bersarang dalam tubuh terutama paru-paru. Penyebab penyakit bronkitis ini juga didukung oleh pola kehidupan dan kebiasaan sehari-hari yang salah.
Gejala Penyakit Bronkitis
Bronkitis banyak diartikan oleh masyarakat umum sebagai penyakit sesak napas akut terutama bagi mereka yang aktif dalam rokok. Mereka yang menderita bronkitis umumnya akan menunjukkan gejala umum seperti:
- Pipi tampak kemerahan.
- Sakit kepala.
- Gangguan penglihatan.
- Napas berat.
- Mudah lelah.
- Sesak napas ketika melakukan olahraga atau aktivitas ringan.
- Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu).
- Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan).
- Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, dan tungkai kaki kiri dan kanan.
- Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan.
Penyebab Penyakit Bronkitis
Penyebab penyakit bronkitis adalah sebagai berikut:
Bronkitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam esophagus, kondisi ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan pekerja yang terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami bronkitis. Bronkitis akut umumnya hilang ketika tidak lagi terkena iritan.
Tidak seperti bronkitis akut, bronkitis kronis terus berlanjut dan merupakan penyakit yang serius. Merokok adalah penyebab yang paling besar, tetapi polusi udara dan debu atau gas beracun pada lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi pada penyakit ini.
Faktor Risiko Penyakit Bronkitis
Faktor yang meningkatkan risiko terkena bronkitis antara lain:
- Kondisi dimana asam perut naik ke esophagus (gastroesophageal reflux disease).
- Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah.
- Terkena iritan, seperti polusi, asap atau debu.
- Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu, berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.
Pengobatan Penyakit Bronkitis
Khususnya pada kasus bronkitis akut, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri:
- Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
- Banyak beristirahat.
- Hindari mengonsumsi obat batuk. Batuk sebenarnya membantu mengeluarkan lendir atau dahak. Anda tidak perlu minum obat batuk, kecuali pada malam hari saat batuk mengganggu tidur Anda.
- Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot, bahan kimia). Merokok dan asap bisa memperburuk bronkitis yang dialami.
- Minum banyak air. Air dapat membantu mengencerkan lendir agar mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi.
Antibiotik tidak akan diberikan pada kasus bronkitis yang disebabkan oleh virus karena tidak akan memberi efek apa-apa. Pemberian antibiotik diperlukan jika ada kemungkinan terjadi infeksi bakteri. Jika ada peningkatan dalam jumlah lendir dan kekentalannya, berarti Anda sudah terinfeksi bakteri. Resep antibiotik yang diberikan biasanya adalah untuk lima hari.
Penanganan Bronkitis Kronis
Jika Anda menderita bronkitis kronis, paru-paru Anda secara otomatis menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Anda mungkin membutuhkan vaksinasi flu tahunan dan vaksinasi pneumonia. Tapi jika dokter melarang Anda karena alasan tertentu, jangan melakukan vaksinasi itu. Disarankan untuk mengonsultasikan dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi apa pun.
Bronkitis kronis diobati dengan cara yang sama seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mengencerkan mukosa atau lendir yang ada, obat yang bernama mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya adalah rehabilitasi paru. Hal ini dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.
Untuk bronkitis kronis, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang dibeli bebas dari apotek, kecuali dokter yang menyarankannya. Dokter akan meresepkan obat jika mukosa atau lendir sulit untuk dikeluarkan. Bagi penderita bronkitis kronis, sangat disarankan untuk berhenti merokok agar kondisinya tidak bertambah parah.
Namun sering kali menuai gangguan penyakit yang umumnya diakibatkan oleh kesalahan individu itu sendiri, seperti merokok yang merupakan faktor utama dari kasus penyakit bronkitis dan penyakit seputar paru-paru yang banyak menyerang.
Penyakit bronkitis termasuk dalam jenis penyakit yang mudah menular melalui polusi udara seperti bersin, flu bahkan melalui pori-pori kulit. Bronkitis timbul tidak hanya disebabkan oleh adanya bakteri yang bersarang dalam tubuh terutama paru-paru. Penyebab penyakit bronkitis ini juga didukung oleh pola kehidupan dan kebiasaan sehari-hari yang salah.
Add caption |
Gejala Penyakit Bronkitis
Bronkitis banyak diartikan oleh masyarakat umum sebagai penyakit sesak napas akut terutama bagi mereka yang aktif dalam rokok. Mereka yang menderita bronkitis umumnya akan menunjukkan gejala umum seperti:
- Pipi tampak kemerahan.
- Sakit kepala.
- Gangguan penglihatan.
- Napas berat.
- Mudah lelah.
- Sesak napas ketika melakukan olahraga atau aktivitas ringan.
- Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu).
- Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan).
- Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, dan tungkai kaki kiri dan kanan.
- Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan.
Penyebab Penyakit Bronkitis
Penyebab penyakit bronkitis adalah sebagai berikut:
- Bronkitis akut
Bronkitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam esophagus, kondisi ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan pekerja yang terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami bronkitis. Bronkitis akut umumnya hilang ketika tidak lagi terkena iritan.
- Bronkitis kronis
Tidak seperti bronkitis akut, bronkitis kronis terus berlanjut dan merupakan penyakit yang serius. Merokok adalah penyebab yang paling besar, tetapi polusi udara dan debu atau gas beracun pada lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi pada penyakit ini.
Faktor Risiko Penyakit Bronkitis
Faktor yang meningkatkan risiko terkena bronkitis antara lain:
- Kondisi dimana asam perut naik ke esophagus (gastroesophageal reflux disease).
- Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah.
- Terkena iritan, seperti polusi, asap atau debu.
- Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu, berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.
Pengobatan Penyakit Bronkitis
Khususnya pada kasus bronkitis akut, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri:
- Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
- Banyak beristirahat.
- Hindari mengonsumsi obat batuk. Batuk sebenarnya membantu mengeluarkan lendir atau dahak. Anda tidak perlu minum obat batuk, kecuali pada malam hari saat batuk mengganggu tidur Anda.
- Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot, bahan kimia). Merokok dan asap bisa memperburuk bronkitis yang dialami.
- Minum banyak air. Air dapat membantu mengencerkan lendir agar mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi.
Antibiotik tidak akan diberikan pada kasus bronkitis yang disebabkan oleh virus karena tidak akan memberi efek apa-apa. Pemberian antibiotik diperlukan jika ada kemungkinan terjadi infeksi bakteri. Jika ada peningkatan dalam jumlah lendir dan kekentalannya, berarti Anda sudah terinfeksi bakteri. Resep antibiotik yang diberikan biasanya adalah untuk lima hari.
Penanganan Bronkitis Kronis
Jika Anda menderita bronkitis kronis, paru-paru Anda secara otomatis menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Anda mungkin membutuhkan vaksinasi flu tahunan dan vaksinasi pneumonia. Tapi jika dokter melarang Anda karena alasan tertentu, jangan melakukan vaksinasi itu. Disarankan untuk mengonsultasikan dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi apa pun.
Bronkitis kronis diobati dengan cara yang sama seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mengencerkan mukosa atau lendir yang ada, obat yang bernama mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya adalah rehabilitasi paru. Hal ini dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.
Untuk bronkitis kronis, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang dibeli bebas dari apotek, kecuali dokter yang menyarankannya. Dokter akan meresepkan obat jika mukosa atau lendir sulit untuk dikeluarkan. Bagi penderita bronkitis kronis, sangat disarankan untuk berhenti merokok agar kondisinya tidak bertambah parah.