ILMU KESEHATAN: Disentri
Tampilkan postingan dengan label Disentri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Disentri. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 September 2017

Menyembuhkan Penyakit Disentri dengan Mudah

Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Diare merupakan buang air besar encer dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Di samping diare, gejala disentri lainnya meliputi kram perut, mual atau muntah, serta demam.
Penyakit disentri terdapat dua jenis, yaitu disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan disentri yang disebabkan oleh Amoeba.
Menurut data WHO, penyakit disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella adalah yang paling banyak diderita pada umumnya. Hampir 1,1 juta kematian orang di dunia diakibatkan oleh disentri setiap tahunnya, dan 60% darinya adalah balita dan anak anak.
Penyakit disentri terdapat dua jenis, yaitu disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan disentri yang disebabkan oleh Amoeba.

Gejala Penyakit Disentri
Gejala umum dari disentri adalah diare (sering kali berdarah), demam, dan kram perut, mulai dari 1 atau 2 hari setelah terekspos bakteri.
Disentri biasanya berlangsung selama 5 sampai 7 hari. Pada beberapa orang, terutama anak-anak kecil dan lansia, diare yang terjadi dapat menjadi sangat serius dan diperlukan rawat inap di rumah sakit. Beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak mengalami gejala sama sekali namun masih menyebarkan bakteri ke orang lain.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab Penyakit Disentri
Penyebab penyakit disentri secara umum ialah faktor sanitasi yang buruk, baik lingkungan maupun makanan serta minuman yang dikonsumsi. Ini dikarenakan infeksi bakteri Shigella dan Amoeba di dalam sistem pencernaan tubuh.
Seterusnya, penularan penyakit disentri bisa terjadi akibat makanan dan minuman yang terkontaminasi kista bakteri.
Bakteri yang masuk ke dalam sistem akan bergerak ke arah dinding usus, dan masuk ke dalam aliran darah. Ia bisa menginfeksi organ lainnya sehingga menyebabkan pendarahan pada organ tersebut. Darah yang dihasilkan akan keluar bersamaan dengan feses penderita.
Bakteri yang keluar bersama feses dapat bertahan hidup dan menginfeksi tubuh jika kembali masuk ke dalam sistem pencernaan.
Cara Menyembuhkan Penyakit Disentri
  1. Akar Pare
Tak banyak yang familiar dengan akar pare sebagai obat disentri, tapi Anda yang sudah cukup mengenalnya dapat menggunakannya. Jika Anda termasuk mudah dalam memperoleh akar pare, silakan membuat ramuannya untuk mengobati disentri Anda sebelum menjadi lebih parah gejalanya.
Caranya: Sediakan akar pare sebanyak 1 genggaman tangan Anda beserta segelas air putih. Akar tersebut harus Anda cuci bersih dulu dengan air mengalir sebelum akhirnya boleh Anda rebus memakai air putih tadi.
Tunggulah sampai mendidih, baru kemudian Anda menyaringnya sebelum mengonsumsi. Meminum sekali sehari asal rutin pasti bisa menyembuhkan disentri Anda dan membuat tubuh merasa lebih baik.
  1. Pare
Kalau sebelumnya disarankan untuk mengonsumsi akar pare, pare sendiri ternyata juga sama ampuhnya dalam memberikan kesembuhan bagi penyakit disentri Anda. Meski terbilang pahit dan banyak yang tak menyukai bahan alami satu ini, Anda bisa memakainya sebagai obat dengan tingkat efektivitas tinggi.
Caranya: Sediakan pare sebanyak 2 buah saja dan pastikan kondisinya masih segar, berikut juga ¼ gelas air matang.
Buah pare harus Anda cuci dulu sampai bersih, lalu potong-potonglah sesuai dengan kebutuhan Anda. Haluskan buah pare tersebut dengan blender yang ditambah air, lalu peraslah. Ramuan ini bisa Anda minum 2 kali sehari supaya disentri cepat sembuh dan gejala hilang.
  1. Tapak Liman
Bahan alami lainnya yang dapat Anda pakai untuk mengobati disentri tanpa efek samping berbahaya adalah tapak liman. Tapak liman yang Anda butuhkan adalah yang sudah dalam keadaan kering. Jadi, Anda bisa memperoleh sekalian yang sudah kering atau memilih untuk mengeringkannya sendiri.
Caranya: Sediakanlah tapak liman yang kering yaitu sebanyak 25 gram berikut air putih 3 gelas saja. Kemudian awali dengan mencuci bersih lebih dulu tapak liman kering itu sebelum Anda mulai merebusnya bersama air 3 gelas tadi hingga mendidih dan berkurang hingga 2 gelas.
Angkat, tunggulah dingin sebelum Anda menyaringnya. Konsumsilah 2 kali sehari masing-masing segelas untuk hasil optimal.
  1. Kulit Buah Manggis
Ketika gejala disentri mulai mengganggu dan membuat Anda merasa terhambat dalam melakukan aktivitas, kulit buah manggis boleh menjadi salah satu obat yang Anda pergunakan. Keampuhan dari buah manggis tentunya sudah diketahui, terutama bagian kulitnya yang berkandungan zat-zat baik.
Caranya: Untuk meredakan atau menyembuhkan disentri, silakan Anda menyediakan 2 buah kulit buah manggis beserta 4 gelas air putih. Dalam meramunya, Anda perlu mencuci lebih dulu kulit buah manggis hingga betul-betul bersih, lalu Anda potong-potong seperlunya.
Rebuslah bersama air putih tadi hingga mendidih dan menyusut hingga separuhnya. Tunggu dingin sebelum Anda menyaringnya, tambahkan gula batu bila ingin rasanya lebih manis, kemudian konsumsi ½ gelas masing-masing setiap 2 kali sehari.

Inilah cara mengobati Disentri secara Alami

Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Diare merupakan buang air besar encer dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Di samping diare, gejala disentri lainnya meliputi kram perut, mual atau muntah, serta demam.
Penyakit disentri terdapat dua jenis, yaitu disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan disentri yang disebabkan oleh Amoeba.
Menurut data WHO, penyakit disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella adalah yang paling banyak diderita pada umumnya. Hampir 1,1 juta kematian orang di dunia diakibatkan oleh disentri setiap tahunnya, dan 60% darinya adalah balita dan anak anak.
Inilah cara mengobati Disentri secara alami

Penyebab Penyakit Disentri
Secara umum penyebab disentri adalah karena kurangnya menjaga kebersihan lingkungan yang pada akhirnya dapat mencemari pada makanan dan minuman yang di konsumsi. Secara khusus penyebab disentri dapat dibedakan menjadi dua yaitu disentri basiler dan disentri amoeba, beberapa jenis disentri:
Disentri basiler disebakan infeksi bakteri golongan Shigella. Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba – tiba sekitar dua hari setelah kemasukan kuman/bakteri Shigella.
Gejalanya yaitu demam, mual dan muntah-muntah, diare dan tidak napsu makan. Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau nanah dalam feses penderita. Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
Hal tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena bila tidak segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.
Disentri amoeba disebabkan oleh infeksi Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, parasit tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak.
Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu sering.
Gejala Penyakit Disentri
Inilah gejala yang sering muncul pada penderita disentri, sebagai berikut:
  • Sering buang air besar berupa cairan yang bercampur dengan darah dan lendir
  • Perut terasa mulas, kembung, dan kejang
  • Mual, muntah-muntah bisanya disertai dengan demam
  • Tubuh menjadi sangar lemas dan mata membentuk cekungan karena banyaknya cairan tubuh yang keluar
  • Penderita selalu merasa haus dan badan lemas karena dehidrasi ( kekurangan cairan )
  • Begitu anda mendapati gejala-gejala penyakit disentri pada tubuh anda, jangan salah dalam mengambil tindakan.
Obat Penyakit Disentri Alami
Inilah obat alami untuk penyakit disentri, yaitu:
  1. Delima dan susu
Cara membuatnya, ambil 50 gram kulit buah delima dan 250 ml susu. Rebus keduanya hingga mendidih selama 9 menit. Minum ramuan alami ini selagi hangat.
  1. Kulit pohon srikaya
Ambil kulit batang srikaya dengan panjang sejengkal. Setelah dicuci dan dipotong-potong, rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum airnya bersama gula batu di pagi dan sore hari, sebanyak ½ gelas.
  1. Daun alpukat
Untuk mengobati disentri secara tradisional, cobalah ramuan alami ini. Ambil 5 gr daun alpukat, 6 gr kunyit, 5 gr rimpang temu kunci, 6 gr daun pegagan, dan ½ gr daun rasuk angin. Seduh semua bahan tersebut ke dalam 115 ml air panas selama beberapa menit. Minum airnya selagi hangat, setiap hari masing-masing sebanyak 100 ml.
  1. Daun pulai
Sediakan 5 lembar daun pulai, sebutir gambir, dan kulit batang cemara secukupnya. Tumbuk ketiga bahan sampai halus, tambahkan 2 sdm madu dan segelas air. Selanjutnya, peras dan saring untuk memisahkan ampasnya. Minum airnya, 2 kali sehari masing-masing sebanyak 2 sdm.
  1. Jus Jeruk
Dengan minum jus jeruk secara rutin dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab disentri.
  1. Kulit buah rambutan
Rebus 10 kulit buah rambutan bersama 3 gelas air hingga mendidih, dan airnya tersisa 1 ½ gelas saja. Minum airnya untuk 2 kali, di pagi dan petang hari ¾ gelas.
  1. Madu dan teh hitam
Madu memiliki sifat anti inflamasi dan anti bakteri, yang sangat membantu untuk melawan bakteri dan meredakan gejala disentri. Sedangkan teh hitam mengandung zat tannin yang efektif dalam meredakan peradangan pada usus, dan menenangkan perut.

Bagaimana Mengobati Disentri secara Tradisional

Penyakit Disentri adalah suatu jenis penyakit yang timbul karena adanya infeksi yang menimbulkan luka serta mengakibatkan peradangan serta tukak pada usus besar. Penderita penyakit disentri ini seringkali mengalami sindroma disentri seperti sakit perut, serta diare yang bercampur dengan lendir.
Penyakit Disentri sangat mudah ditularkan, dan penyebarannyapun bisa melalui berbagai media, diantaranya: makanan serta air yang telah terkontaminasi oleh kotoran melalui perantara lalat yang membawa kuman-kuman penyebab penyakit disentri itu sendiri.
Gejala Penyakit Disentri
Kedua jenis penyakit disentri memiliki gejala yang mirip, namun sedikit berbeda. Untuk disentri basiler atau sigelosis sendiri, gejala umumnya ditunjukkan selama 5-7 hari, yang ditandai dengan terjadinya:
  • Demam yang cukup tinggi
  • Diare, feses selalu cair dan disertai dengan keluarnya darah
  • Mual dan muntah karena terganggunya sistem pencernaan
  • Kram perut karena pencernaan terganggu.
Gejala Penyakit Disentri

Sementara itu, jika disentri disebabkan oleh adanya amoeba, biasanya gejala akan muncul dalam waktu lebih lama. Munculnya gejala dapat mencapai 10 hari dengan gejala-gejala yang sama dengan gejala disentri basiler, namun dengan tambahan gejala sebagai berikut:
  • Rasa sakit saat melakukan buang air besar
  • Penurunan berat badan karena berhari-hari diare
  • Pendarahan pada rektum
  • Hilang nafsu makan setelah berhari-hari.
Disentri amoeba terjadi lebih lama karena memang parasit yang menyebabkannya bisa hidup dalam usus manusia berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, bahkan ketika penderita tidak lagi menunjukkan gejala-gejalanya.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk melakukan perawatan medis bagi para penderita disentri agar tidak menulari orang lain dan diare tidak kambuh berkali-kali.
Obat Penyakit Disentri Tradisional
Inilah obat tradisional penyakit tradisional, antara lain:
  1. Kulit Buah Manggis
Ketika gejala disentri mulai mengganggu dan membuat Anda merasa terhambat dalam melakukan aktivitas, kulit buah manggis boleh menjadi salah satu obat yang Anda pergunakan. Keampuhan dari buah manggis tentunya sudah diketahui, terutama bagian kulitnya yang berkandungan zat-zat baik.
Caranya: Untuk meredakan atau menyembuhkan disentri, silakan Anda menyediakan 2 buah kulit buah manggis beserta 4 gelas air putih. Dalam meramunya, Anda perlu mencuci lebih dulu kulit buah manggis hingga betul-betul bersih, lalu Anda potong-potong seperlunya.
Rebuslah bersama air putih tadi hingga mendidih dan menyusut hingga separuhnya. Tunggu dingin sebelum Anda menyaringnya; tambahkan gula batu bila ingin rasanya lebih manis, kemudian konsumsi ½ gelas masing-masing setiap 2 kali sehari.
  1. Daun Pulai
Ada lagi obat yang bisa Anda gunakan dan dipastikan aman karena merupakan bahan alami dan herbal. Daun pulai ini berkhasiat tinggi tak hanya sebagai obat disentri, tapi juga sebagai penurun demam, tekanan darah tinggi, solusi penyakit malaria, diare, hingga diabetes.
Caranya: Siapkan 5 lembar daun pulai berikut 1 jari kulit batang cemara, 2 sendok makan madu, segelas air matang, ditambah juga sebutir gambair yang ukurannya sama seperti buah melinjo.
Cucilah dahulu bahan-bahan tersebut hingga bersih sebelum Anda menumbuk gambir, kulit batang cemara dan daun pulainya. Setelah halus, tambahkan air dan madu, barulah Anda memerasnya dan menyaringnya. Konsumsi yang tepat adalah 2 sendok makan setiap 2 kali dalam satu hari.
  1. Kulit Rambutan
Cukup mengejutkan bukan bahwa kulit rambutan dapat dijadikan obat disentri? Meski Anda belum terlalu familiar akan hal ini, Anda bisa mencobanya karena sangat alami.
Caranya: Siapkan 10 buah kulit rambutan berikut 3 gelas air. Kulit buah rambutan yang sudah Anda sediakan harus Anda cuci dulu dan potong-potong sebelum Anda merebusnya bersama 3 gelas air tadi. Angkat apabila sudah mendidih dan tinggal separuhnya; tunggu dingin baru Anda menyaring dan meminumnya. ¾ gelas masing-masing setiap 2 kali sehari akan menyembuhkan disentri secara efektif.
  1. Kulit Batang Srikaya
Dalam mengobati disentri, bahan alami lainnya yang sangat bisa Anda percayai keefektifannya adalah kulit batang srikaya. Bahan ini bisa Anda buktikan keampuhannya dengan mengonsumsi serutin mungkin.
Caranya: Sediakan 3 jari kulit batang srikaya yang bisa Anda cuci lebih dulu hingga bersih sebelum memotong-motongnya sesuai kebutuhan. Kemudian setelah itu bisa Anda mulai rebus bersama 4 gelas air hingga mendidih dan angkat saat sudah tinggal separuh.
Saring setelah dingin, tambahkan gula batu bila Anda memerlukannya sebagai pemanis. Ramuan ini siap diminum dan akan efektif bila diminum ½ gelas setiap 2 kali sehari.