Definisi umum konstipasi adalah defekasi yang tidak lebih sering dari tiga hari sekali. Akan tetapi, beberapa orang percaya bahwa defekasi setiap hari adalah normal dan penting untuk mempertahankan kesehatan dan bagi mereka, dan pola defekasi yang lain menunjukkan konstipasi. Penyebab konstipasi adalah kurang serat dalam diet dan kurangnya asupan cairan.
Penyebab Penyakit Konstipasi
Adapun hal yang mungkin menyebabkan seseorang terkena penyakit konstipasi yaitu:
Gejala Penyakit Konstipasi
Beberapa gejala penyakit konstipasi yaitu:
Diagnosis Penyakit Konstipasi
Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala, gaya hidup, serta rutinitas Anda. Riwayat kesehatan Anda juga akan menjadi faktor yang dapat membantu proses diagnosis oleh dokter.
Sejumlah kondisi yang menjadi pertimbangan dokter saat melakukan diagnosis meliputi apakah Anda perlu mengejan lebih lama tiap buang air besar, frekuensi buang air besar yang kurang dari tiga kali seminggu, dan tekstur tinja yang sering kali keras atau berbentuk butiran.
Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan apabila Anda mengalami impaksi feses atau penumpukan tinja yang kering dan keras di rektum. Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui anus atau dengan meraba perut (khususnya pada pasien anak-anak).
Tetapi jika Anda mengalami gejala konstipasi yang parah atau tidak kunjung sembuh meski sudah menjalani penanganan, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan lain untuk mendiagnosis atau menghapus kemungkinan adanya penyakit lain. Di antaranya:
- Rontgen perut.
- Pemeriksaan manometri anorektal. Proses ini menunjukkan tingkat kinerja otot dan saraf di sekitar rektum.
- Kolonoskopi.
- CT scan.
- Tes darah guna memeriksa kadar hormon dalam tubuh, terutama hormon tiroid.
Penyebab Penyakit Konstipasi
Adapun hal yang mungkin menyebabkan seseorang terkena penyakit konstipasi yaitu:
- Kehamilan dan persalinan
- Terlalu banyak daging
- Vitamin
- Pereda nyeri dan antidepresan
- Hipotiroid
Gejala Penyakit Konstipasi
Beberapa gejala penyakit konstipasi yaitu:
- Mual
- Muntah
- Bada terasa lemas
- Mehilangnya nafsu makan
Diagnosis Penyakit Konstipasi
Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala, gaya hidup, serta rutinitas Anda. Riwayat kesehatan Anda juga akan menjadi faktor yang dapat membantu proses diagnosis oleh dokter.
Diagnosis Penyakit Konstipasi |
Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan apabila Anda mengalami impaksi feses atau penumpukan tinja yang kering dan keras di rektum. Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui anus atau dengan meraba perut (khususnya pada pasien anak-anak).
Tetapi jika Anda mengalami gejala konstipasi yang parah atau tidak kunjung sembuh meski sudah menjalani penanganan, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan lain untuk mendiagnosis atau menghapus kemungkinan adanya penyakit lain. Di antaranya:
- Rontgen perut.
- Pemeriksaan manometri anorektal. Proses ini menunjukkan tingkat kinerja otot dan saraf di sekitar rektum.
- Kolonoskopi.
- CT scan.
- Tes darah guna memeriksa kadar hormon dalam tubuh, terutama hormon tiroid.