Komplikasi Penyakit Konstipasi - ILMU KESEHATAN

Rabu, 27 September 2017

Komplikasi Penyakit Konstipasi

Konstipasi memiliki sebutan lain, yaitu sembelit di mana pada sistem pencernaan mengalami tidak lancar yang di sebabkan oleh berbagai macam hal. Dan akan kami berikan infonya pada paragraf selanjutnya. Makannya kalian harus membacanya sampai tuntas, karena penting sekali untuk diri Anda dan siapa pun.
Konstipasi bisa di sembuhkan dengan bahan alami atau obat pencahar lainnya yang bisa beli di apotek. Bila ingin menyembuhkan susah bab, lebih baik memakai bahan alami saja yang aman juga digunakan dalam jangka panjang tanpa menimbulkan efek samping. Sebenarnya hanya meminum air putih saja, itu sudah merupakan cara pengatasian untuk bab yang paling tepat.
Komplikasi Penyakit Konstipasi
Komplikasi Penyakit Konstipasi

Penyebab konstipasi bisa dikarenakan oleh asupan makanan yang di konsumsi kurang mengandung serat. Serat dari makanan lebih mudah di cerna, dan proses pembuangannya pun lebih mudah. Karena itu apabila kurang makan makanan berserat bisa menyebabkan sulit di buang dan mengakibatkan konstipasi sebab feses yang terlalu lambat keluar dari usus besar.
  1. Sering menahan buang air besar
Penyebab konstipasi juga bisa disebabkan oleh kebisaan menahan buang air besar. keinginan untuk buang air besar yang belum terlalu parah atau masih bisa ditahan biasanya tidak akan langsung di buang atau diabaikan.
Dikarenakan situasi tertentu atau pun dikarenakan malas ke toilet. Kebiasaan seperti ini tidak baik karena feses atau tinja di dalam usus besar tidak dapat berjalan dengan baik ke luar tubuh, dan feses akan mengeras. Maka dari itu akan sulit untuk di buang karena keras.
  1. Kurang olahraga
Terjadinya konstipasi bisa dikarenakan juga karena kurang olahraga. Usus besar atau organ pencernaan bisa tidak berfungsi dengan baik karena kurang gerak atau kurang olahraga, dan mengakibatkan kram usus. Kondisi ini lama kelamaan akan menyebabkan konstipasi. Keinginan untuk buang air besar akan menghilang dan feses akan keras ketika ingin dikeluarkan.
  1. Obesitas
Seseorang yang lebih berisiko untuk sering mengalami konstipasi (Susah Bab) juga ialah orang yang mengalami obesitas. Karena makan makanan berlemak, makanan yang terlalu berlebihan serat seperti daging juga tidak baik jika di konsumsi terlalu sering dan berlebihan sebab hal ini akan menyebabkan konstipasi karena organ pencernaan membutuhkan waktu lama untuk mencerna makanan tersebut.
  1. Stress
Faktor risiko terjadinya konstipasi (Susah Bab) juga bisa dikarenakan oleh stress. Seseorang yang mengalami stress biasanya akan mengalami konstipasi (Susah Bab). Sebab fungsi beberapa organ tubuh termasuk organ pencernaan pun bisa menurun karena disebabkan oleh psikologis yang kurang baik karena stress atau pun depresi.
Komplikasi Penyakit Konstipasi
Adapun komplikasi dari konstipasi yaitu:
  1. Wasir
Wasir, atau yang lebih dikenal dengan ambeien, adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir anus mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Pada penderita wasir umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir anus atau sphinchter anus mendapat tekanan.
Pada penderita wasir parah terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi pengangkatan wasir yang bisa memberi efek samping yang terkadang tidak baik. Oleh sebab itu wasir perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik agar mudah diobati. hemoroid berhubungan dengan pola diet dan defekasi seseorang.
Wasir atau ambeien ada dua macam, yaitu wasir dalam dan wasir luar. Pada wasir dalam terdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat muncul menonjol ke luar seperti wasir luar.
Gejala wasir dalam keluarnya dari anus saat bab / buang air besar. Jika sudah parah bisa menonjol keluar dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil tindakan operasi untuk membuang wasir.
Wasir luar merupakan varises di bawah otot yang umumnya berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir anus yang terasa sakit dan gatal.
Hal yang menyebabkan seseorang menderita wasir adalah beragam, yaitu terlalu banyak duduk, diare menahun, kehamilan ibu hamil yang diakibatkan perubahan hormone, keturunan penderita wasir, hubungan seks yang tidak lazim, penyakit yang meningkatkan tekanan intrakolon penderita atau mengejan, konstipasi / obsitpasi menahun, penekanan kembali aliran darah vena, dan lain-lain.
  1. Divertikulosis & Divertikulitis
Divertikulosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya divertikula (kantung-kantung), biasanya pada diding kolon. Divertikulosis bisa terjadi pada seseorang yang menderita konstipasi dalam jangka waktu yang panjang.
Divertikula juga dapat terbentuk akibat peningkatan tekanan intrakolon, yang terjadi bila buang air besar dilakukan dengan dipaksa dan batuk rejang yang parah. Divertikula bisa muncul di setiap bagian dari kolon, tetapi paling sering terdapat di kolon sigmoid, yaitu bagian terakhir dari kolon tepat sebelum rektum.
Sebuah divertikulum merupakan penonjolan pada titik-titik yang lemah, biasanya pada titik dimana pembuluh nadi (arteri) masuk ke dalam lapisan otot dari usus besar. Kejang (spasme) diduga menyebabkan bertambahnya tekanan dalam usus besar, sehingga akan menyebabkan terjadinya lebih banyak divertikula dan memperbesar divertikula yang sudah ada.
Sebagian besar penderita divertikulosis tidak menunjukan gejala. Namun beberapa ahli yakin bahwa bila seseorang mengalami nyeri kram, diare dan gangguan pencernaan lainnya, yang tidak diketahui penyebabnya, bisa dipastikan penyebabnya adalah divertikulosis.
Pintu divertikulum bisa mengalami perdarahan, yang akan masuk ke dalam usus dan keluar melalui rektum. Perdarahan bisa terjadi jika tinja terjepit di dalam divertikulum dan merusak pembuluh darahnya. Perdarahan lebih sering terjadi pada divertikula yang terletak di kolon asendens (arah naik).
Sesungguhnya divertikula tidak berbahaya tetapi tinja yang terperangkap di dalam divertikula akibat konstipasilah yang berbahaya. Alasannya adalah tidak hanya menyebabkan perdarahan tetapi juga dapat menyebabkan peradangan dan infeksi sehingga timbul divertikulitis.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda