Penanganan Penyakit Diare - ILMU KESEHATAN

Jumat, 29 September 2017

Penanganan Penyakit Diare

Penyakit diare adalah salah satu penyakit yang mematikan. Sebagaimana yang dilansir wikipedia, dalam negara berkembang penyakit diare merupakan penyebab kematian balita secara umum, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang pertahun.
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar secara terus menerus dan tinja yang masih memiliki kandungan air berlebihan.

Penyebab Penyakit Diare
Penyakit diare disebabkan oleh:
- Pemanis buatan yang terdapat dalam makanan.
- Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
- Karena infeksi parasit, bakteri atau virus. Bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain juga bisa menyebabkan diare.
Bakteri dan virus yang masuk ke dalam usus lewat salah satu caranya adalah makanan yang kita makan, bisa mengganggu dalam proses pencernaan makananan.
Usus tidak bisa menyerap dengan sempurna di usus halus, makanan yang tidak sempurna dicerna tersebut akan langsung masuk ke usus besar, ini menyebabkan usus besar mengeluarkan banyak cairan dan juga elektrolit. Dan hal inilah yang kemudian menjadi penyakit diare.
Pada tubuh penderita diare yang banyak mengeluarkan cairan dan elektrolit secara berlebihan, bisa membahayakan penderita karena dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh.
Pada bayi yang tidak menyusu ASI, kemungkinan terserang diare terjadi karena kekurangan gizi dan tidak tahan terhadap laktosa.
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar secara terus menerus dan tinja yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
Laktosa yang terkandung di dalam susu sapi bisa menjadi penyebab diare pada bayi, karena sebagian besar bayi hanya sedikit mempunyai enzim laktose, yaitu enzim yang berfungsi untuk mencerna laktosa yang terdapat di dalam susu sapi. Sedangkan pada bayi yang mendapatkan susu ASI, akan terpenuhi kecukupan enzim laktose.
Waspadai gejala diare, dengan mengetahui sejak awal kita bisa memberikan penanganan dini untuk diare pada bayi.

Gejala Penyakit Diare
Gejala dari penyakit diare adalah:
- Muntah.
- Badan lemah dan lesu.
- Terdapat lendir bahkan darah pada kotoran.
- Panas.
- Tidak nafsu makan.
Penanganan Penyakit Diare
Berikut ini adalah penanganan yang dapat dilakukan untuk penyakit diare:
  1. Bawa segera ke dokter
Bila keadaan tidak berangsur pulih dalam tiga hari meski telah diberikan oralit, lekaslah bawa ke dokter. Jangan tunggu penderita diare kehilangan cairan tubuh yang lebih banyak.
  1. Minum suplemen Zinc
Zinc juga berperan dalam mengatasi diare pada bayi dan anak-anak. Konsumsi zinc pada pasien diare dapat menurunkan jumlah ekskresi feses sampai 31%. Tidak hanya itu, frekuensi BAB juga berkurang sampai 40% dengan pemberian suplemen zinc.
Efektifitas zinc dalam mengatasi diare tidak dipengaruhi oleh umur pasien serta jenis zinc yang diberikan (tipe garam zinc: zinc sulfat, zinc acetate, atau zinc gluconate). Pemberian larutan oralit dan pemberian sirup zinc secara terpisah telah terbukti lebih baik dalam mengatasi diare dibandingkan dengan pemberian larutan oralit saja.
  1. Hindari makanan pokok yang padat dan berpenyedap rasa
Jangan paksakan penderita diare mengonsumsi nasi dengan lauk pauk seperti dalam keadaan sehat. Alangkah baiknya jika penderita diberi nasi dan lauk pauk yang ditim. Anda bisa mencampur bubur nasi dengan potongan wortel dan suwiran ayam. Ingat, hindari penggunaan penyedap rasa! Bila ingin menciptakan rasa gurih, cukup tambahkan garam secukupnya pada makanan si penderita diare.
  1. Memberikan oralit
Untuk mencegah dehidrasi segera berikan oralit pada penderita. Oralit kini sangat mudah didapatkan di toko-toko obat. Berikan pada penderita diare sesuai petunjuk yang tertera dalam kemasan. Sementara untuk menghentikan diare, minum obat yang mengandung karbo adsorben (Norit), Kaolin, Attapulgit.
  1. Berikan jambu biji atau salak
Konsumsi buah tetap penting dalam keadaan sakit. Untuk penderita diare usahakan tidak mengonsumsi papaya dan jeruk. Lebih baik bila diberikan jambu klutuk atau bisa pula buah salak untuk membantu memadatkan fesesnya yang encer. Anda juga bisa meminumkan sari daun jambu biji sebagai obat diare.
Caranya, ambil 20 lembar daun jambu biji, cuci bersih , lalu rebus menggunakan takaran lima gelas air berukuran sedang. Biarkan hingga mendidih dan menyisakan tiga gelas saja. Saring air rebusan dan minumkan pada si penderita diare dalam keadaan hangat-hangat kuku.
  1. Hindari susu
Tidak dianjurkan memberikan susu (khususnya susu formula) pada saat seseorang terkena diare (kecuali ASI). Dikhawatirkan kandungan laktosa susu akan memperparah kondisi diare si penderita.
  1. Berikan minum air putih lebih sering
Agar tidak terjadi dehidrasi, berikan minum lebih sering dari biasanya. Tak perlu banyak untuk sekali minum karena akan menimbulkan rasa eneg. Sebaiknya minum sedikit demi sedikit air putih dalam jumlah kecil namun dengan intensitas yang lebih sering.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda