Penyakit Diare Gejalanya Apa Saja? - ILMU KESEHATAN

Jumat, 29 September 2017

Penyakit Diare Gejalanya Apa Saja?

Pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare.
Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan penyakit diare. Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab kematian pada anak nomor dua setelah pneumonia.
Penyakit Diare Gejalanya Apa Saja?
Berdasarkan data, hampir sembilan juta anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Kebanyakan orang yang meninggal akibat diare disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV adalah yang paling berisiko terhadap komplikasi kematian.

Gejala Penyakit Diare
Pada prinsipnya diare terjadi akibat gangguan sistem percernaan. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan penyerapan, gangguan pengeluaran enzim usus, ataupun gangguan gerakan usus yang disebabkan oleh bakteri ataupun nonbakteri.
Sehingga mengakibatkan perubahan jumlah ataupun konsentrasi sisa makanan yang akan dibuang. Dengan demikian, gejala yang akan ditemui sebagian besar adalah gejala dari sistem pencernaan.
Gejala diare meliputi:
  • Peningkatan frekuensi buang air besar
  • Peningkatan jumlah tinja per buang air besar
  • Mual, muntah
  • Pengenceran konsistensi tinja
  • Bila penyebabnya adalah infeksi dapat disertai demam
  • Rasa melilit di perut
  • Kembung, sering buang gas dan bersendawa
  • Pada bayi dapat dijumpai kemerahan pada kulit sekitar bokong
  • Bila terjadi dehidrasi penderita akan lemas, ujung jari teraba dingin, hingga penurunan kesadaran.
Pengobatan Penyakit Diare
Jika parah, diare bisa berujung kepada dehidrasi. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal dan berpotensi merenggut nyawa penderita, terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih rendah dibandingkan orang dewasa.
Maka dari itu, orang tua disarankan untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi pada anak. Penderita juga disarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih berlangsung.
Oralit bisa diminum untuk menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikan pemakaiannya terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker, terutama jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung.
Obat antidiare biasanya tidak terlalu dibutuhkan, kecuali bagi mereka yang memiliki aktivitas padat atau yang ingin bepergian jarak jauh. Salah satu obat antidiare yang efektif dan cepat dalam menghentikan diare adalah loperamide. Meski begitu, loperamide tidak boleh diberikan kepada anak-anak.
Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yaitu antara 5-7 hari.
Jika anak Anda mengalami diare yang parah, berkelanjutan, atau jika dia mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, segera periksakan anak Anda ke dokter. Diare sebanyak enam kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam pada anak juga sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Begitu juga dengan diare yang membuat kondisi tubuh Anda menurun drastis harus dikonsultasikan kepada dokter, terlebih jika ada darah atau nanah pada tinja Anda. Pemeriksaan tinja di laboratorium mungkin diperlukan sebagai bagian dari penelitian lebih jauh.
Diare yang berlangsung lebih dari beberapa minggu pada orang dewasa bisa diakibatkan oleh sindrom iritasi usus, kanker usus, atau penyakit Crohn.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda