Penyebab Penyakit Konstipasi - ILMU KESEHATAN

Selasa, 26 September 2017

Penyebab Penyakit Konstipasi

Konstipasi merupakan salah satu masalah pada organ tubuh yang menyebabkan susah buang air besar akan dialami. Konstipasi keadaan tubuh yang tidak dapat membuang kotoran dengan baik, dan tidak secara teratur. Konstipasi dapat dialami oleh siapa pun, baik anak anak atau pun orang dewasa bisa mengalami konstipasi.

Terjadi nya konstipasi pun juga bisa lama atau pun sebentar. Konstipasi cukup sering dialami oleh banyak orang, karena hal itu akan membuat sulit nya tubuh untuk mengeluarkan kotoran. Perut buncit merupakan salah satu tanda jika konstipasi berlangsung lama.
Penyebab Penyakit Konstipasi
Penyebab Penyakit Konstipasi

Karena banyak nya kotoran yang tidak terbuang lama kelamaan semakin banyak dan pada akhir nya akan menumpuk sehingga akan perut akan membuncit juga. Terjadi nya konstipasi baik hanya sebentar atau pun lama tidak baik untuk kesehatan.
Karena kotoran harus segera di buang dari dalam tubuh, tidak baik jika menumpuk terlalu banyak di dalam nya. Konstipasi juga termasuk penyakit ringan yang tidak baik untuk dialami.

Penyebab Penyakit Konstipasi
Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam sistem pencernaan. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang tertinggal terlalu lama, kolon atau usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga membuat tinja menjadi keras dan kering.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terkadang terjadi secara bersamaan. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
- Pola makan yang buruk, misalnya kurang mengonsumsi serat atau kurang minum.
- Kurang aktif dan jarang melakukan olahraga.
- Mengabaikan keinginan untuk buang air besar.
- Rasa tidak leluasa saat menggunakan toilet.
- Kekurangan atau kelebihan berat badan.
- Gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi.
Penyakit atau kondisi medis lain, misalnya diabetes, prolaps rektum, penyumbatan atau penyempitan usus, kanker usus besar, stroke, penyakit Parkinson, cedera saraf tulang belakang, hipotiroidisme, serta hipertiroidisme.
Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya suplemen kalsium, suplemen zat besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik untuk pengobatan epilepsi, serta antipsikotik untuk pengobatan skizofrenia dan penyakit kejiwaan lainnya.
Jika penyebabnya memang obat, konstipasi biasanya akan reda saat Anda berhenti meminum obat tersebut.
Konstipasi Pada Bayi dan Anak-anak
Bayi dan anak-anak sering mengalami konstipasi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah:
- Pola makan yang buruk, misalnya bayi yang minum susu terlalu banyak atau anak-anak yang makan dengan porsi berlebihan, kurang minum air putih, atau kurang asupan seratnya.
- Sering menahan keinginan buang air besar, contohnya karena terlalu asyik bermain.
- Merasa tertekan saat latihan menggunakan toilet, misalnya karena diajari terlalu dini atau karena orang tua yang terlalu sering menasihati.
- Perubahan rutinitas, seperti cemas karena hari pertama masuk sekolah.
- Rasa cemas atau tidak nyaman saat menggunakan toilet, contohnya karena trauma saat latihan.
- Adanya kelainan, misalnya karena anus dan rektum bayi tidak terbentuk secara sempurna atau adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Konstipasi dan Kehamilan
Konstipasi juga sering dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak hormon progesteron wanita. Peningkatan hormon yang berfungsi sebagai pelemas otot ini membuat otot usus sulit berkontraksi dan mendorong kotoran keluar.
Cara Mengatasi Konstipasi
Sesuai dengan penyebabnya ada banyak cara mengatasi sembelit mulai dari perubahan gaya hidup hingga obat-obatan pencahar atau pencuci perut.
Perubahan Gaya Hidup
Selain dapat mengatasi sembelit, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat ini, juga akan mencegah sembelit datang kembali, inilah yang dapat anda lakukan:
  1. Olah raga setiap hari. Aktifitas fisik akan meningkatkan kekuatan otot usus serta pergerakannya. Hal ini sangat berperan melancarkan sistem pencernaan dan membantu mengatasi sembelit.
  2. Tingkatkan asupan serat. Serat yang cukup pada makanan akan membuat feses menjadi lebih lunak dan licin sehingga mudah melewati usus. Jadi makanlah buah dan sayuran segar setiap hari terutama buah pepaya, namun jangan langsung banyak atau berebihan ya, karena akan membuat kembung. Jadi mulailah secara bertahap hingga dirasa nyaman.
  3. Jangan menahan Buang Air Besar. Ketika sudah kebelet BAB sebaiknya dituruti saja. Karena menunda-nunda buang hajat akan membuat feses tertahan dan akan membuatnya semakin keras akhirnya susah dikeluarkan.
Obat Konstipasi
Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi sembelit antara lain:
  1. Stimulan. Berfungsi meningkatkan gerakan usus atau dikenal juga dengan istilah obat pencehar. misalnya senna, bisacodyl (contohnya dulcolax), dan minyak jarak. Obat sembelit ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
  2. Agen prokinetik. Obat sembelit ini akan meningkatkan kekuatan pergerakan usus, contohnya misoprostol, colchicine, dan tegaserod.
  3. Agen pembentuk serat. Merupakan Suplemen penambah serat pada feses contohnya metilselulosa, psyllium, kalsium polycarbophil dan guar gum.
  4. Agen hiperosmolar (osmotik). Membantu agar cairan pada rongga usus tercukupi contohnya susu magnesium, magnesium sitrat, laktulosa, polietilen glikol.
  5. Emolien. Berfungsi melunakkan tinja, tetapi kurang efektif dibandingkan obat lain. Contoh emolien docusate atau minyak mineral.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda