Tentang Sakit Hepatitis - ILMU KESEHATAN

Sabtu, 30 September 2017

Tentang Sakit Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab penyakit hepatitis ini antara lain adalah infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun kehadiran parasit dan bakteri dalam hati.
Dari sekian banyak faktor, virus menduduki peringkat pertama sebagai penyebab paling banyak penyakit hepatitis.
Tentang Sakit Hepatitis
Tentang Sakit Hepatitis
Penyakit hepatitis juga biasanya akan berlangsung hingga mencapai 6 bulan dan itu juga termasuk dalam kategori hepatitis yang akut, sedangkan untuk penyakit hepatitis yang sudah akan berlangsung mencapai dari 6 bulan termasuk kategori hepatitis kronis dalam bahasa indonesia biasanya sering disebut oleh penyakit kuning.
Sering disebut demikian karena penderita penyakit hepatitis dapat mendapatkan perubahan pada bagian warna kulit, mata dan juga kelenjar ludah yang menjadi agak kekuningan biasanya hal seperti ini akan dipicu oleh adanya peningkatan bilirubin yang akan terjadi pada tubuh manusia.
Jenis Penyakit Hepatitis
Ada beberapa jenis hepatitis yang harus diketahui, antara lain:
  1. Hepatitis A
Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A ini bukan jenis hepatitis yang berat. Meskipun demikian, hepatitis A tetap tidak boleh diremehkan atau diabaikan karena hepatitis ringan pun jika tidak langsung diatasi akan menjadi hepatitis yang berat bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit hepatitis A ini dapat menular dan biasanya penularan ini terjadi secara perorangan melalui minuman dan makanan sudah terkontaminasi oleh virus hepatitis A.
  1. Hepatitis B
Sama halnya dengan hepatitis A, hepatitis B merupakan penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang tergolong dalam jenis penyakit hepatitis yang berat karena dapat mengakibatkan kematian.
Hal ini disebabkan karena hati tidak lagi dapat berfungsi dengan normal sehingga jika tidak dilakukan pengobatan yang benar dan tepat, penderita penyakit ini dapat kehilangan nyawa. Jika hepatitis A ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, maka virus hepatitis B ini ditularkan melalui cairan.
Penularan ini dapat terjadi melalui air liur, mani, cairan vagina, serta kontak darah dan atau air ketuban pada saat proses persalinan.
  1. Hepatitis C
Jenis penyakit yang lain adalah hepatitis C. Apabila hepatitis A merupakan hepatitis ringan dan hepatitis B merupakan hepatitis berat, maka berbeda dengan hepatitis C. Hepatitis C ini merupakan jenis hepatitis yang tidak menunjukan gejala sedikitpun ketika seorang telah tertular, namun mereka akan meraskan sakitnya ketika umur penyakit telah berumur 10-15 tahun lamnya.
Virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui transfusi darah, jarum suntik, obat-obatan terlarang, hubungan intim, menggunakan pisau cukur bersamaan, sikat gigi bersamaan, dan juga gunting kuku.
Pencegahan Hepatitis
Hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah hepatitis:
  1. Hindari makanan yang menimbulkan gas
Hindari konsumsi makanan yang dapat menimbulkan gas karena makanan yang menimbulakan gas dapat membuat perut menjadi mual dan perut akan mudah sakit jika mual, bahkan lambung juga tidak akan mampu menahannya.
  1. Atur pola makan
Untuk penderita hepatitis, lebih baik mengonsumsi makanan sedikit demi sedikit namun secara terus menerus. Dengan demikian, lambung tidak kaget ketika makan dan juga perut tidak akan meraskan nyeri. Pengaturan pola makan ini sebaiknya diimbangi dengan konsumsi bahan-bahan herbal yang telah dijelaskan ada poin di atas.
  1. Konsumsi mineral
Cara termudah adalah memperbanyak konsumsi mineral karena hati juga membutuhkan mineral yang cukup untuk proses pelarutan dalam kinerja hati sehingga hati akan lebih ringan dalam bekerja. Jika hati bekerja dengan ringan akan lebih mudah bagi organ hati untuk sehat kembali dan tidak terus menerus terkena hepatitis.
Secara umum gejala hepatitis terdiri dari 3  fase yaitu:
  1. Fase gejala awal (prodormal)
Gejala hepatitis B timbul perlahan-lahan dan tidak spesifik. Gejala awal berupa rasa tidak enak pada tubuh, tidak napsu makan, mual dan muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan hidung berair. Demam jarang ditemukan pada hepatitis B. Meskipun terdapat demam, demam tidak terlalu tinggi (38-39oC). Gejala ini dapat berlangsung selama 1 – 2 minggu.
  1. Fase kuning (ikterik)
Setelah gejala awal mulai membaik, urin penderita menjadi lebih gelap dan feses menjadi pucat. Satu sampai lima hari setelahnya, penderita nampak kuning pada kulit atau mata. Warna kuning ini disebabkan tingginya kadar bilirubin (produk akhir pemecahan sel darah merah) dalam darah penderita.
Peradangan pada hati menyebabkan gangguan pembuangan bilirubin sehingga kadar bilirubin meningkat.
Gejala awal menghilang pada saat timbul kuning. Namun, gejala tidak napsu makan, rasa tidak enak tubuh, dan kelemahan dapat menetap. Peradangan pada hati menjadi lebih hebat sehingga hati dapat membesar, yang dirasakan pasien sebagai rasa nyeri atau tidak nyaman pada perut kanan atas.
Pada 1%-10% penderita hepatitis B akut dapat mengalami serum-sickness-like syndrome yang mendahului gejala kuning, yaitu berupa demam, ruam-ruam pada kulit, dan peradangan sendi. Gejala-gejala ini umumnya hilang beberapa saat setelah kuning muncul.
  1. Fase penyembuhan (konvalesens)
Pada fase ini gejala sudah menghilang, namun pembesaran hati masih menetap dan nilai laboratorium belum normal. Fase ini dapat berlangsung selama 2 hingga 12 minggu. Kesembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris diharapkan terjadi setelah 3-4 bulan setelah timbulnya kuning.
Hepatitis B akut dapat sembuh dengan sendirinya pada 90%-95% penderita dewasa. Hanya kurang dari 1% penderita dewasa yang mengalami komplikasi berupa hepatitis fulminan (kematian sel hati yang luas). Penderita yang sembuh dari infeksi akut memiliki daya tahan terhadap hepatitis B.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda