ILMU KESEHATAN: PENYAKIT HEPATITIS
Tampilkan postingan dengan label PENYAKIT HEPATITIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENYAKIT HEPATITIS. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 September 2017

Tanda-Tanda Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe A dan menyerang sel-sel hati manusia. Setiap tahunnya di Asia Tenggara, kasus hepatitis A menyerang sekitar 400.000 orang per tahunnya dengan angka kematian hingga 800 jiwa. Sebagian besar penderita hepatitis A adalah anak-anak.
Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih parah dan sekitar tujuh di antara 10 akan mengalami sakit kuning.
Tanda-Tanda Hepatitis A
Tanda-Tanda Hepatitis A
Berikut ini beberapa tanda, gejala dan ciri ciri umum penderita penyakit hepatitis A:
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Nyeri otot dan nyeri
- Kulit yang gatal
- Sakit perut
- Gejala pilek
- Mual dan muntah
- Demam ringan
- Air kencing berwarna gelap
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Kotoran BAB yang berwarna terang atau mirip tanah liat
- Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice), karena meningkatnya kadar bilirubin
Penyebab dan Penularan Hepatitis A
Penyebab penyakit ini
adalah virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Cara penyebaran utamanya adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi:
- Berbagi jarum suntik.
- Sanitasi yang buruk.
- Kontak langsung dengan pengidap.
- Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
- Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.
- Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.
Perawatan Penyakit Hepatitis A
Perawatan yang dilakukan pada penyakit hepatitis A adalah:
- Diet khusus untuk penderita penyakit hepatitis adalah mengurangi jumlah kalori dan juga protein yang adekuat yang disesuaikan dengan selera dari penderita, dan kadang juga pemasukan antara nutrisi serta cairan akan mengalami penurunan akibat dari rasa mual dan juga muntah yang terjadi sehingga harus ditunjang dengan asupan nutrisi dari parentral: infuse Dekstrose 10-20% dengan 1500 kalori dalam sehari.
- Melakukan tirah baring disaat gejala penyakit hepatitis A masih muncuk, mobilisasi yang terjadi secara berangsur akan dimulai jika ada gejala dan juga keluhan yang mulai berkurang, bilirubin dan juga transminase serum yang akan mengalami penurunan. Aktivitas yang normal akan dimulai setelah gejala mulai hilang dan data dari lab menunjukkan keadaan normal.
Pencegahan umum yang bisa dilakukan pada penderita penyakit hepatitis a adalah:
- Perbaikan kesehatan dan kebersihan dari makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi
- Isolasi pasien biasanya dilakukan dengan anak dilarang ke sekolah atau juga jangan menitipkan anak pada penitipan anak sampai selama 2 minggu sesudah gejala penyakit hepatitis A muncul.
- Selain itu perbaikan dari kebersihan sanitasi lingkungan pribadi
Risiko Komplikasi Hepatitis A
Infeksi hepatitis A umumnya tidak menyebabkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan jarang yang berakibat fatal. Meski demikian, penyakit ini berpotensi menyebabkan gagal hati terutama pada mereka yang telah mengidap penyakit hati sebelum terinfeksi hepatitis A dan penderita manula. Selain itu, pada sebagian penderita infeksi ini bisa kambuh atau kembali lagi.
Langkah Pengobatan Hepatitis A
Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya.
Namun, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meringankan gejala-gejala yang dialami pengidapnya. Penanganannya meliputi mengonsumsi obat pereda gatal, sakit, mual dan muntah sesuai dosis. Organ hati juga perlu dibiarkan untuk beristirahat misalnya dengan tidak mengonsumsi minuman keras dan berhati-hati dengan obat-obat yang bisa berdampak pada hati.
Waktu yang dibutuhkan pengidap untuk pulih sepenuhnya dari penyakit ini biasanya beberapa bulan. Pengidap yang berhasil sembuh total akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.

Tanda-Tanda Terkena Hepatitis

Hepatitis yang merupakan adanya gangguan pada fungsi hati atau dapat saja terjadi karena adanya gangguan dan pada peradangan sel sel hati. Pada hepatitis yang dapat terjadi karena adanya peradangan pada hati yang dapat diakibatkan berbagai macam macam penyebabnya. Hepatitis yang dapat ditularkan mereka adanya infeksi yang bernama Cytomegalovirus (CMV) dan virus yang bernama monoknukleosis infeksiosa.
Tanda-Tanda Terkena Hepatitis
Tanda-Tanda Terkena Hepatitis
Berikut Tanda-Tanda Hepatitis yang dapat muncul pada Penderita:
  1. Kulit lebih terlihat kuning
Pada penyakit hepatitis atau penyakit hati salah satu gejala yang mudah tampak yang ditimbulkan adalah warna yang kekuning-kuningan yang terlihat pada kulit. Hal ini terjadi karena fungsi hati tidak dapat berjalan dengan normal.
  1. Nyeri sendi
Gejala hepatitis akan merasakan nyeri sendi dapat terjadi berbagai alasan. Jadi, tidak bisa benar benar mengaitkannya sebagai tanda penyakit kuning. Namun, jika anda menderita nyeri sendi bersama dengan gejala lain yang terkait dengan penyakit kuning, segera anda konsultasikan dengan dokter anda.
  1. Nyeri perut
Gejala hepatitis akan merasakan nyeri disisi kanan perut, tetap dibawah tulang rusuk dan tersambung hingga kepunggung bagian atas, bisa menjadi indikasi penyakit kuning karena kerusakan sel hati atau batu empedu.
  1. Kehilangan nafsu makan
Gejala hepatitis yang lebih sering terjadi dan dirasakan oleh penderitanya adalah kehilangan nafsu makan, yang biasanya tidak disadari. Jika hal ini terus berlanjut yang kemudian disusul dengan muntah dan urine berwarna kuning anda harus mencurigai itu sebagai penyakit kuning.
  1. Penurunan berat badan
Banyak sekali fungsi hati dalam tubuh di antaranya adalah mengontrol kadar asam amino dan menyimpan beberapa mineral yang dibutuhkan pada sistem pencernaan.
  1. Pembesaran perut bagian atas
Pada hati yang tidak dapat berfungsi normal akan membuat berbagai masalah pada tubuh terutama pada bagian perut karena hati berada di daerah perut.
  1. Kuku berwarna kuning
Seperti halnya pada kulit, kuku juga sedikit berubah menjadi berwarna kuning. Hal ini terjadi disebabkan virus hepatitis dapat terjadi akibat dari penggunaaan gunting kuku bersamaan.
  1. Mata yang putih menjadi kuning
Selain pada bagian kuku dan kulit yang berubah menjadi kuning, ternyata ciri-ciri hepatitis lainnya yang dapat timbul adalah mata putih berwarna kuning.
Cara Mengatasi Gejala Hepatitis
  1. Jika penyakit ini sampai terlambat ditangani maka akan berakibat virus hepatitis akan merusak organ hati atau liver bahkan yang lebih parah Hepatitis B dan Hepatitis C dapat memicu terjadinya kanker hati.
  2. Jika kondisi organ hati sudah parah si penderita bisa melakukan pencangkokan hati, namun tentunya akan sulit untuk mendapatkan donor hati ini.
  3. Agar tubuh tetap dalam kondisi sehat sehingga mempunyai antibodi yang kuat biasakan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dan yang juga penting untuk membiasakan tidur cukup setiap hari sehingga mencegah virus berkembang.
  4. Adakalanya gejala penyakit hepatitis tidak tampak jelas maka tanpa disadari si penderita sudah terkena virus hepatitis dan saat si penderita menyadari maka kondisi hatinya sudah dalam kondisi rusak, biasanya virus ini baru memberikan reaksi setelah 15 sampai 20 tahun tanpa kita sadari, karena itu periksakan ke dokter dan biasakan hidup sehat agar antibodi dalam tubuh menjadi kuat.
  5. Lakukan vaksinasi hepatitis agar tubuh mendapatkan antibodi terhadap virus hepatitis A dan virus hepatitis B, sedang untuk hepatitis C belum ada vaksinasi untuk pencegahannya.
  6. Dengan antibodi yang kuat maka virus tidak dapat bekerja dengan maksimal bahkan antibodi dapat melawan virus ini.

Tanda Dan Gejala Hepatitis

Penyakit Hepatitis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh adanya peradangan (pembengkakan) pada hati. Hati atau liver adalah organ penting untuk berbagai fungsi dalam tubuh. Fungsi hati diantaranya mengatur metabolisme, membuat protein, menyimpan vitamin dan zat besi, mengeluarkan racun dan memproduksi empedu.
Jika hati tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi, virus, bahan kimia, alkohol, penggunaan obat-obatan dan faktor lainnya.
Tanda Dan Gejala Hepatitis
Tanda Dan Gejala Hepatitis

Berikut ini merupakan tanda atau gejala yang muncul pada penderita hepatitis
  1. Nyeri perut
Gejala hepatitis akan merasakan nyeri disisi kanan perut, tetap dibawah tulang rusuk dan tersambung hingga kepunggung bagian atas, bisa menjadi indikasi penyakit kuning karena kerusakan sel hati atau batu empedu.
  1. Penurunan berat badan
Banyak sekali fungsi hati dalam tubuh di antaranya adalah mengontrol kadar asam amino dan menyimpan beberapa mineral yang dibutuhkan pada sistem pencernaan.
  1. Tinja menjadi kaku dan keras
Karena tidak adanya penyaringan yang seharusnya dilakukan oleh hati maka tinja dapat berubah menjadi keras, bila diibaratkan seperti adukan semen. Warna tinja pun tidak hijau ataupun kuning, tetapi berubah menjadi putih.
Hal ini menunjukan bahwa fungsi hati pada tubuh sedang mengalami gangguan sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Ini merupakan salah satu gejala yang dapat dilihat secara nyata. Jadi baik itu warna urine dan warna tinja merupakan tanda untuk mengetahui penyakit yang diderita seseorang.
  1. Kehilangan nafsu makan
Gejala hepatitis yang lebih sering terjadi dan dirasakan oleh penderitanya adalah kehilangan nafsu makan, yang biasanya tidak disadari. Jika hal ini terus berlanjut yang kemudian disusul dengan muntah dan urine berwarna kuning anda harus mencurigai itu sebagai penyakit kuning.
  1. Demam tinggi
Karena metabolisme pada tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal dapat menjadi salah satu penyebab demam sehingga tubuh akan merespon lebih buruk sehingga penderita hepatitis akan meraskan demam yang tinggi disertai muntah dan juga kepala sering pusing. Semua ini merupakan gejala yang disebabkan oleh virus hepatitis.
Penyebab Hepatitis
Penyakit hepatitis paling sering disebabkan oleh virus, adapun penyebab dan cara penularannya adalah sebagai berikut.
  1. Hepatitis A virus (HAV) menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi dan yang paling sering ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Perilaku seksual tertentu juga dapat menyebabkan penularan.
  2. Hepatitis B virus (HBV) ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi, air mani, dan cairan tubuh lainnya. HBV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi pada saat lahir.
Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi, suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan suntikan narkoba berganti-gantian.
  1. Hepatitis C virus (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah dan seperti paa penularan hepatitis B.
  2. Hepatitis D Virus (HDV) infeksi hanya menyerang pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius dan hasil yang lebih buruk.
  3. Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. HEV merupakan penyebab umum dari wabah hepatitis.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan tergantung pada jenis hepatitis. Secara umum penderita hepatitis harus banyak istirahat, menghindari alkohol, dan minum obat untuk membantu meringankan gejala.
- Kebanyakan orang yang menderita hepatitis A dan E akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.
- Hepatitis B diobati dengan obat antivirus, seperti lamivudine dan adefovir dipivoxil. Hepatitis C diobati dengan kombinasi peginterferon dan ribovarin.
- Transplantasi hati mungkin diperlukan pada kegagaln hati yang disebabkan oleh hepatitis B atau C.

Tentang Sakit Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab penyakit hepatitis ini antara lain adalah infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun kehadiran parasit dan bakteri dalam hati.
Dari sekian banyak faktor, virus menduduki peringkat pertama sebagai penyebab paling banyak penyakit hepatitis.
Tentang Sakit Hepatitis
Tentang Sakit Hepatitis
Penyakit hepatitis juga biasanya akan berlangsung hingga mencapai 6 bulan dan itu juga termasuk dalam kategori hepatitis yang akut, sedangkan untuk penyakit hepatitis yang sudah akan berlangsung mencapai dari 6 bulan termasuk kategori hepatitis kronis dalam bahasa indonesia biasanya sering disebut oleh penyakit kuning.
Sering disebut demikian karena penderita penyakit hepatitis dapat mendapatkan perubahan pada bagian warna kulit, mata dan juga kelenjar ludah yang menjadi agak kekuningan biasanya hal seperti ini akan dipicu oleh adanya peningkatan bilirubin yang akan terjadi pada tubuh manusia.
Jenis Penyakit Hepatitis
Ada beberapa jenis hepatitis yang harus diketahui, antara lain:
  1. Hepatitis A
Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A ini bukan jenis hepatitis yang berat. Meskipun demikian, hepatitis A tetap tidak boleh diremehkan atau diabaikan karena hepatitis ringan pun jika tidak langsung diatasi akan menjadi hepatitis yang berat bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit hepatitis A ini dapat menular dan biasanya penularan ini terjadi secara perorangan melalui minuman dan makanan sudah terkontaminasi oleh virus hepatitis A.
  1. Hepatitis B
Sama halnya dengan hepatitis A, hepatitis B merupakan penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang tergolong dalam jenis penyakit hepatitis yang berat karena dapat mengakibatkan kematian.
Hal ini disebabkan karena hati tidak lagi dapat berfungsi dengan normal sehingga jika tidak dilakukan pengobatan yang benar dan tepat, penderita penyakit ini dapat kehilangan nyawa. Jika hepatitis A ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, maka virus hepatitis B ini ditularkan melalui cairan.
Penularan ini dapat terjadi melalui air liur, mani, cairan vagina, serta kontak darah dan atau air ketuban pada saat proses persalinan.
  1. Hepatitis C
Jenis penyakit yang lain adalah hepatitis C. Apabila hepatitis A merupakan hepatitis ringan dan hepatitis B merupakan hepatitis berat, maka berbeda dengan hepatitis C. Hepatitis C ini merupakan jenis hepatitis yang tidak menunjukan gejala sedikitpun ketika seorang telah tertular, namun mereka akan meraskan sakitnya ketika umur penyakit telah berumur 10-15 tahun lamnya.
Virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui transfusi darah, jarum suntik, obat-obatan terlarang, hubungan intim, menggunakan pisau cukur bersamaan, sikat gigi bersamaan, dan juga gunting kuku.
Pencegahan Hepatitis
Hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah hepatitis:
  1. Hindari makanan yang menimbulkan gas
Hindari konsumsi makanan yang dapat menimbulkan gas karena makanan yang menimbulakan gas dapat membuat perut menjadi mual dan perut akan mudah sakit jika mual, bahkan lambung juga tidak akan mampu menahannya.
  1. Atur pola makan
Untuk penderita hepatitis, lebih baik mengonsumsi makanan sedikit demi sedikit namun secara terus menerus. Dengan demikian, lambung tidak kaget ketika makan dan juga perut tidak akan meraskan nyeri. Pengaturan pola makan ini sebaiknya diimbangi dengan konsumsi bahan-bahan herbal yang telah dijelaskan ada poin di atas.
  1. Konsumsi mineral
Cara termudah adalah memperbanyak konsumsi mineral karena hati juga membutuhkan mineral yang cukup untuk proses pelarutan dalam kinerja hati sehingga hati akan lebih ringan dalam bekerja. Jika hati bekerja dengan ringan akan lebih mudah bagi organ hati untuk sehat kembali dan tidak terus menerus terkena hepatitis.
Secara umum gejala hepatitis terdiri dari 3  fase yaitu:
  1. Fase gejala awal (prodormal)
Gejala hepatitis B timbul perlahan-lahan dan tidak spesifik. Gejala awal berupa rasa tidak enak pada tubuh, tidak napsu makan, mual dan muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan hidung berair. Demam jarang ditemukan pada hepatitis B. Meskipun terdapat demam, demam tidak terlalu tinggi (38-39oC). Gejala ini dapat berlangsung selama 1 – 2 minggu.
  1. Fase kuning (ikterik)
Setelah gejala awal mulai membaik, urin penderita menjadi lebih gelap dan feses menjadi pucat. Satu sampai lima hari setelahnya, penderita nampak kuning pada kulit atau mata. Warna kuning ini disebabkan tingginya kadar bilirubin (produk akhir pemecahan sel darah merah) dalam darah penderita.
Peradangan pada hati menyebabkan gangguan pembuangan bilirubin sehingga kadar bilirubin meningkat.
Gejala awal menghilang pada saat timbul kuning. Namun, gejala tidak napsu makan, rasa tidak enak tubuh, dan kelemahan dapat menetap. Peradangan pada hati menjadi lebih hebat sehingga hati dapat membesar, yang dirasakan pasien sebagai rasa nyeri atau tidak nyaman pada perut kanan atas.
Pada 1%-10% penderita hepatitis B akut dapat mengalami serum-sickness-like syndrome yang mendahului gejala kuning, yaitu berupa demam, ruam-ruam pada kulit, dan peradangan sendi. Gejala-gejala ini umumnya hilang beberapa saat setelah kuning muncul.
  1. Fase penyembuhan (konvalesens)
Pada fase ini gejala sudah menghilang, namun pembesaran hati masih menetap dan nilai laboratorium belum normal. Fase ini dapat berlangsung selama 2 hingga 12 minggu. Kesembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris diharapkan terjadi setelah 3-4 bulan setelah timbulnya kuning.
Hepatitis B akut dapat sembuh dengan sendirinya pada 90%-95% penderita dewasa. Hanya kurang dari 1% penderita dewasa yang mengalami komplikasi berupa hepatitis fulminan (kematian sel hati yang luas). Penderita yang sembuh dari infeksi akut memiliki daya tahan terhadap hepatitis B.

Sakit Kulit Sirosis

Sirosis adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan hati jangka panjang (kronis). Penyakit ini berkembang secara perlahan dan mengakibatkan jaringan yang sehat digantikan oleh jaringan parut. Jaringan parut akan menghambat aliran darah yang melewati hati sehingga kinerja hati menjadi terganggu atau bahkan terhenti.
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh sirosis tidak bisa diperbaiki dan bahkan bisa menyebar lebih luas dan menyebabkan hati tidak bisa berfungsi dengan baik. Kondisi inilah yang sering disebut dengan istilah gagal hati.
Sakit Kulit Sirosis
Sakit Kulit Sirosis
Gejala yang muncul pada sirosis tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap awal, gejala yang muncul hanya sedikit atau bahkan penderita tidak merasakan gejala apapun. Ketika sirosis bertambah parah, maka gangguan yang muncul akan makin dirasakan dengan jelas.
Hati tetap bisa berfungsi meski dalam keadaan rusak, tapi pada akhirnya akan berhenti berfungsi saat kerusakan jaringan sudah menyebar luas. Berikut adalah beberapa gejala sirosis yang umum terjadi.
- Kulit terasa gatal.
- Kehilangan selera makan.
- Rambut rontok.
- Mual dan muntah.
- Kulit dan putih mata berwarna kuning atau sakit kuning (jaundice).
- Penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
- Pembuluh darah kapiler akan terlihat pada kulit di atas wilayah pinggang.
- Demam dan serangan menggigil.
- Keletihan atau kekurangan energi.
- Mudah berdarah dan memar, seperti gusi berdarah dan mimisan.
- Area di sekitar hati akan terasa sakit saat ditekan.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki dan perut atau edema.
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan sirosis. Penyebab sirosis yang umum adalah karena konsumsi alkohol yang berlebihan, serta penyakit hepatitis B dan C. Terkadang, sirosis tidak memiliki penyebab yang jelas. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sirosis.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada hati. Sirosis akan muncul apabila hepatitis tidak ditangani dan hati akan rusak serta kehilangan fungsinya setelah bertahun-tahun. Penyebab yang umum adalah hepatitis B dan C.
Tiga tahapan perkembangan sirosis pada orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan akan dijelaskan pada keterangan di bawah ini.
  1. Tahap pertama.
Pada tahap ini akan terjadi pembengkakan hati atau fatty liver. Pengonsumsi miras berlebihan kemungkinan besar akan mengalami kondisi ini. Kondisi ini adalah efek samping dari hati yang sedang menghancurkan alkohol. Setelah konsumsi alkohol dikurangi, kondisi bisa menghilang.
  1. Tahap kedua.
Pada tahap ini akan terjadi hepatitis alkoholik, kondisi ketika hati mengalami inflamasi. Jika memburuk, hepatitis alkoholik bisa menyebabkan gagal hati dan mengakibatkan kematian.
  1. Tahap ketiga.
Sekitar satu dari sepuluh orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan mencapai tahapan ini. Pada tahap terakhir ini, terjadi sirosis.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena sirosis.
  1. Menghindari minuman keras.
Apa pun penyebab dasar penyakit sirosis Anda, sebaiknya Anda mengurangi konsumsi minuman keras. Mengonsumsi minuman keras atau alkohol dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit sirosis.
  1. Menu penambah energi.
Penurunan jumlah otot dan kelemahan otot dapat ditangani dengan mengonsumsi camilan sehat di antara jam makan. Hal ini dapat menambahkan asupan kalori dan protein yang dibutuhkan tubuh. Daripada mengonsumsi satu atau dua kali makan besar, lebih baik mengonsumsi tiga hingga empat kali makan dalam porsi kecil tiap harinya.
  1. Gaya hidup bersih.
Menjalani gaya hidup bersih akan menghindarkan Anda dari bahaya infeksi virus maupun bakteri.
  1. Berolahraga.
Pada masa setelah dan sebelum makan, tubuh akan menggunakan jaringan ototnya sebagai sumber energi. Kondisi ini akan menyebabkan otot melemah dan jumlahnya berkurang. Olahraga secara teratur bisa menurunkan risiko pelemahan otot.
  1. Menurunkan berat badan.
Apabila memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, Anda disarankan untuk menurunkan berat badan.
  1. Pola makan sehat.
Penderita sirosis sering mengalami mala Sangat penting bagi Anda yang mengalami sirosis untuk mengonsumsi menu makanan yang sehat dan seimbang.
Menghindari makanan asin atau garam pada makanan akan mengurangi risiko Anda mengalami pembengkakan kaki dan perut yang disebabkan penimbunan cairan dalam tubuh.
  1. Vaksinasi.
Terdapat beberapa program vaksinasi untuk mencegah terjadinya infeksi yang terjadi, baik oleh virus maupun bakteri. Tanyakan kepada dokter tentang program vaksinasi yang tersedia sebagai langkah pencegahan.
  1. Konsumsi obat bebas.
Sirosis dapat memengaruhi tubuh Anda dalam memproses obat-obatan. Sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan yang bisa dibeli secara bebas, sebaiknya tanyakan pada dokter atau apoteker tentang interaksi obat tersebut dengan sirosis.