ILMU KESEHATAN

Sabtu, 30 September 2017

Tanda-Tanda Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe A dan menyerang sel-sel hati manusia. Setiap tahunnya di Asia Tenggara, kasus hepatitis A menyerang sekitar 400.000 orang per tahunnya dengan angka kematian hingga 800 jiwa. Sebagian besar penderita hepatitis A adalah anak-anak.
Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih parah dan sekitar tujuh di antara 10 akan mengalami sakit kuning.
Tanda-Tanda Hepatitis A
Tanda-Tanda Hepatitis A
Berikut ini beberapa tanda, gejala dan ciri ciri umum penderita penyakit hepatitis A:
- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Nyeri otot dan nyeri
- Kulit yang gatal
- Sakit perut
- Gejala pilek
- Mual dan muntah
- Demam ringan
- Air kencing berwarna gelap
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Kotoran BAB yang berwarna terang atau mirip tanah liat
- Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice), karena meningkatnya kadar bilirubin
Penyebab dan Penularan Hepatitis A
Penyebab penyakit ini
adalah virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Cara penyebaran utamanya adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi:
- Berbagi jarum suntik.
- Sanitasi yang buruk.
- Kontak langsung dengan pengidap.
- Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
- Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.
- Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.
Perawatan Penyakit Hepatitis A
Perawatan yang dilakukan pada penyakit hepatitis A adalah:
- Diet khusus untuk penderita penyakit hepatitis adalah mengurangi jumlah kalori dan juga protein yang adekuat yang disesuaikan dengan selera dari penderita, dan kadang juga pemasukan antara nutrisi serta cairan akan mengalami penurunan akibat dari rasa mual dan juga muntah yang terjadi sehingga harus ditunjang dengan asupan nutrisi dari parentral: infuse Dekstrose 10-20% dengan 1500 kalori dalam sehari.
- Melakukan tirah baring disaat gejala penyakit hepatitis A masih muncuk, mobilisasi yang terjadi secara berangsur akan dimulai jika ada gejala dan juga keluhan yang mulai berkurang, bilirubin dan juga transminase serum yang akan mengalami penurunan. Aktivitas yang normal akan dimulai setelah gejala mulai hilang dan data dari lab menunjukkan keadaan normal.
Pencegahan umum yang bisa dilakukan pada penderita penyakit hepatitis a adalah:
- Perbaikan kesehatan dan kebersihan dari makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi
- Isolasi pasien biasanya dilakukan dengan anak dilarang ke sekolah atau juga jangan menitipkan anak pada penitipan anak sampai selama 2 minggu sesudah gejala penyakit hepatitis A muncul.
- Selain itu perbaikan dari kebersihan sanitasi lingkungan pribadi
Risiko Komplikasi Hepatitis A
Infeksi hepatitis A umumnya tidak menyebabkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan jarang yang berakibat fatal. Meski demikian, penyakit ini berpotensi menyebabkan gagal hati terutama pada mereka yang telah mengidap penyakit hati sebelum terinfeksi hepatitis A dan penderita manula. Selain itu, pada sebagian penderita infeksi ini bisa kambuh atau kembali lagi.
Langkah Pengobatan Hepatitis A
Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya.
Namun, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meringankan gejala-gejala yang dialami pengidapnya. Penanganannya meliputi mengonsumsi obat pereda gatal, sakit, mual dan muntah sesuai dosis. Organ hati juga perlu dibiarkan untuk beristirahat misalnya dengan tidak mengonsumsi minuman keras dan berhati-hati dengan obat-obat yang bisa berdampak pada hati.
Waktu yang dibutuhkan pengidap untuk pulih sepenuhnya dari penyakit ini biasanya beberapa bulan. Pengidap yang berhasil sembuh total akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.

Tanda-Tanda Terkena Hepatitis

Hepatitis yang merupakan adanya gangguan pada fungsi hati atau dapat saja terjadi karena adanya gangguan dan pada peradangan sel sel hati. Pada hepatitis yang dapat terjadi karena adanya peradangan pada hati yang dapat diakibatkan berbagai macam macam penyebabnya. Hepatitis yang dapat ditularkan mereka adanya infeksi yang bernama Cytomegalovirus (CMV) dan virus yang bernama monoknukleosis infeksiosa.
Tanda-Tanda Terkena Hepatitis
Tanda-Tanda Terkena Hepatitis
Berikut Tanda-Tanda Hepatitis yang dapat muncul pada Penderita:
  1. Kulit lebih terlihat kuning
Pada penyakit hepatitis atau penyakit hati salah satu gejala yang mudah tampak yang ditimbulkan adalah warna yang kekuning-kuningan yang terlihat pada kulit. Hal ini terjadi karena fungsi hati tidak dapat berjalan dengan normal.
  1. Nyeri sendi
Gejala hepatitis akan merasakan nyeri sendi dapat terjadi berbagai alasan. Jadi, tidak bisa benar benar mengaitkannya sebagai tanda penyakit kuning. Namun, jika anda menderita nyeri sendi bersama dengan gejala lain yang terkait dengan penyakit kuning, segera anda konsultasikan dengan dokter anda.
  1. Nyeri perut
Gejala hepatitis akan merasakan nyeri disisi kanan perut, tetap dibawah tulang rusuk dan tersambung hingga kepunggung bagian atas, bisa menjadi indikasi penyakit kuning karena kerusakan sel hati atau batu empedu.
  1. Kehilangan nafsu makan
Gejala hepatitis yang lebih sering terjadi dan dirasakan oleh penderitanya adalah kehilangan nafsu makan, yang biasanya tidak disadari. Jika hal ini terus berlanjut yang kemudian disusul dengan muntah dan urine berwarna kuning anda harus mencurigai itu sebagai penyakit kuning.
  1. Penurunan berat badan
Banyak sekali fungsi hati dalam tubuh di antaranya adalah mengontrol kadar asam amino dan menyimpan beberapa mineral yang dibutuhkan pada sistem pencernaan.
  1. Pembesaran perut bagian atas
Pada hati yang tidak dapat berfungsi normal akan membuat berbagai masalah pada tubuh terutama pada bagian perut karena hati berada di daerah perut.
  1. Kuku berwarna kuning
Seperti halnya pada kulit, kuku juga sedikit berubah menjadi berwarna kuning. Hal ini terjadi disebabkan virus hepatitis dapat terjadi akibat dari penggunaaan gunting kuku bersamaan.
  1. Mata yang putih menjadi kuning
Selain pada bagian kuku dan kulit yang berubah menjadi kuning, ternyata ciri-ciri hepatitis lainnya yang dapat timbul adalah mata putih berwarna kuning.
Cara Mengatasi Gejala Hepatitis
  1. Jika penyakit ini sampai terlambat ditangani maka akan berakibat virus hepatitis akan merusak organ hati atau liver bahkan yang lebih parah Hepatitis B dan Hepatitis C dapat memicu terjadinya kanker hati.
  2. Jika kondisi organ hati sudah parah si penderita bisa melakukan pencangkokan hati, namun tentunya akan sulit untuk mendapatkan donor hati ini.
  3. Agar tubuh tetap dalam kondisi sehat sehingga mempunyai antibodi yang kuat biasakan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dan yang juga penting untuk membiasakan tidur cukup setiap hari sehingga mencegah virus berkembang.
  4. Adakalanya gejala penyakit hepatitis tidak tampak jelas maka tanpa disadari si penderita sudah terkena virus hepatitis dan saat si penderita menyadari maka kondisi hatinya sudah dalam kondisi rusak, biasanya virus ini baru memberikan reaksi setelah 15 sampai 20 tahun tanpa kita sadari, karena itu periksakan ke dokter dan biasakan hidup sehat agar antibodi dalam tubuh menjadi kuat.
  5. Lakukan vaksinasi hepatitis agar tubuh mendapatkan antibodi terhadap virus hepatitis A dan virus hepatitis B, sedang untuk hepatitis C belum ada vaksinasi untuk pencegahannya.
  6. Dengan antibodi yang kuat maka virus tidak dapat bekerja dengan maksimal bahkan antibodi dapat melawan virus ini.

Tanda Dan Gejala Hepatitis

Penyakit Hepatitis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh adanya peradangan (pembengkakan) pada hati. Hati atau liver adalah organ penting untuk berbagai fungsi dalam tubuh. Fungsi hati diantaranya mengatur metabolisme, membuat protein, menyimpan vitamin dan zat besi, mengeluarkan racun dan memproduksi empedu.
Jika hati tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi, virus, bahan kimia, alkohol, penggunaan obat-obatan dan faktor lainnya.
Tanda Dan Gejala Hepatitis
Tanda Dan Gejala Hepatitis

Berikut ini merupakan tanda atau gejala yang muncul pada penderita hepatitis
  1. Nyeri perut
Gejala hepatitis akan merasakan nyeri disisi kanan perut, tetap dibawah tulang rusuk dan tersambung hingga kepunggung bagian atas, bisa menjadi indikasi penyakit kuning karena kerusakan sel hati atau batu empedu.
  1. Penurunan berat badan
Banyak sekali fungsi hati dalam tubuh di antaranya adalah mengontrol kadar asam amino dan menyimpan beberapa mineral yang dibutuhkan pada sistem pencernaan.
  1. Tinja menjadi kaku dan keras
Karena tidak adanya penyaringan yang seharusnya dilakukan oleh hati maka tinja dapat berubah menjadi keras, bila diibaratkan seperti adukan semen. Warna tinja pun tidak hijau ataupun kuning, tetapi berubah menjadi putih.
Hal ini menunjukan bahwa fungsi hati pada tubuh sedang mengalami gangguan sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Ini merupakan salah satu gejala yang dapat dilihat secara nyata. Jadi baik itu warna urine dan warna tinja merupakan tanda untuk mengetahui penyakit yang diderita seseorang.
  1. Kehilangan nafsu makan
Gejala hepatitis yang lebih sering terjadi dan dirasakan oleh penderitanya adalah kehilangan nafsu makan, yang biasanya tidak disadari. Jika hal ini terus berlanjut yang kemudian disusul dengan muntah dan urine berwarna kuning anda harus mencurigai itu sebagai penyakit kuning.
  1. Demam tinggi
Karena metabolisme pada tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal dapat menjadi salah satu penyebab demam sehingga tubuh akan merespon lebih buruk sehingga penderita hepatitis akan meraskan demam yang tinggi disertai muntah dan juga kepala sering pusing. Semua ini merupakan gejala yang disebabkan oleh virus hepatitis.
Penyebab Hepatitis
Penyakit hepatitis paling sering disebabkan oleh virus, adapun penyebab dan cara penularannya adalah sebagai berikut.
  1. Hepatitis A virus (HAV) menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi dan yang paling sering ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Perilaku seksual tertentu juga dapat menyebabkan penularan.
  2. Hepatitis B virus (HBV) ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi, air mani, dan cairan tubuh lainnya. HBV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi pada saat lahir.
Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi, suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan suntikan narkoba berganti-gantian.
  1. Hepatitis C virus (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah dan seperti paa penularan hepatitis B.
  2. Hepatitis D Virus (HDV) infeksi hanya menyerang pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius dan hasil yang lebih buruk.
  3. Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. HEV merupakan penyebab umum dari wabah hepatitis.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan tergantung pada jenis hepatitis. Secara umum penderita hepatitis harus banyak istirahat, menghindari alkohol, dan minum obat untuk membantu meringankan gejala.
- Kebanyakan orang yang menderita hepatitis A dan E akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.
- Hepatitis B diobati dengan obat antivirus, seperti lamivudine dan adefovir dipivoxil. Hepatitis C diobati dengan kombinasi peginterferon dan ribovarin.
- Transplantasi hati mungkin diperlukan pada kegagaln hati yang disebabkan oleh hepatitis B atau C.

Tentang Sakit Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab penyakit hepatitis ini antara lain adalah infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun kehadiran parasit dan bakteri dalam hati.
Dari sekian banyak faktor, virus menduduki peringkat pertama sebagai penyebab paling banyak penyakit hepatitis.
Tentang Sakit Hepatitis
Tentang Sakit Hepatitis
Penyakit hepatitis juga biasanya akan berlangsung hingga mencapai 6 bulan dan itu juga termasuk dalam kategori hepatitis yang akut, sedangkan untuk penyakit hepatitis yang sudah akan berlangsung mencapai dari 6 bulan termasuk kategori hepatitis kronis dalam bahasa indonesia biasanya sering disebut oleh penyakit kuning.
Sering disebut demikian karena penderita penyakit hepatitis dapat mendapatkan perubahan pada bagian warna kulit, mata dan juga kelenjar ludah yang menjadi agak kekuningan biasanya hal seperti ini akan dipicu oleh adanya peningkatan bilirubin yang akan terjadi pada tubuh manusia.
Jenis Penyakit Hepatitis
Ada beberapa jenis hepatitis yang harus diketahui, antara lain:
  1. Hepatitis A
Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A ini bukan jenis hepatitis yang berat. Meskipun demikian, hepatitis A tetap tidak boleh diremehkan atau diabaikan karena hepatitis ringan pun jika tidak langsung diatasi akan menjadi hepatitis yang berat bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit hepatitis A ini dapat menular dan biasanya penularan ini terjadi secara perorangan melalui minuman dan makanan sudah terkontaminasi oleh virus hepatitis A.
  1. Hepatitis B
Sama halnya dengan hepatitis A, hepatitis B merupakan penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang tergolong dalam jenis penyakit hepatitis yang berat karena dapat mengakibatkan kematian.
Hal ini disebabkan karena hati tidak lagi dapat berfungsi dengan normal sehingga jika tidak dilakukan pengobatan yang benar dan tepat, penderita penyakit ini dapat kehilangan nyawa. Jika hepatitis A ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, maka virus hepatitis B ini ditularkan melalui cairan.
Penularan ini dapat terjadi melalui air liur, mani, cairan vagina, serta kontak darah dan atau air ketuban pada saat proses persalinan.
  1. Hepatitis C
Jenis penyakit yang lain adalah hepatitis C. Apabila hepatitis A merupakan hepatitis ringan dan hepatitis B merupakan hepatitis berat, maka berbeda dengan hepatitis C. Hepatitis C ini merupakan jenis hepatitis yang tidak menunjukan gejala sedikitpun ketika seorang telah tertular, namun mereka akan meraskan sakitnya ketika umur penyakit telah berumur 10-15 tahun lamnya.
Virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui transfusi darah, jarum suntik, obat-obatan terlarang, hubungan intim, menggunakan pisau cukur bersamaan, sikat gigi bersamaan, dan juga gunting kuku.
Pencegahan Hepatitis
Hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah hepatitis:
  1. Hindari makanan yang menimbulkan gas
Hindari konsumsi makanan yang dapat menimbulkan gas karena makanan yang menimbulakan gas dapat membuat perut menjadi mual dan perut akan mudah sakit jika mual, bahkan lambung juga tidak akan mampu menahannya.
  1. Atur pola makan
Untuk penderita hepatitis, lebih baik mengonsumsi makanan sedikit demi sedikit namun secara terus menerus. Dengan demikian, lambung tidak kaget ketika makan dan juga perut tidak akan meraskan nyeri. Pengaturan pola makan ini sebaiknya diimbangi dengan konsumsi bahan-bahan herbal yang telah dijelaskan ada poin di atas.
  1. Konsumsi mineral
Cara termudah adalah memperbanyak konsumsi mineral karena hati juga membutuhkan mineral yang cukup untuk proses pelarutan dalam kinerja hati sehingga hati akan lebih ringan dalam bekerja. Jika hati bekerja dengan ringan akan lebih mudah bagi organ hati untuk sehat kembali dan tidak terus menerus terkena hepatitis.
Secara umum gejala hepatitis terdiri dari 3  fase yaitu:
  1. Fase gejala awal (prodormal)
Gejala hepatitis B timbul perlahan-lahan dan tidak spesifik. Gejala awal berupa rasa tidak enak pada tubuh, tidak napsu makan, mual dan muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan hidung berair. Demam jarang ditemukan pada hepatitis B. Meskipun terdapat demam, demam tidak terlalu tinggi (38-39oC). Gejala ini dapat berlangsung selama 1 – 2 minggu.
  1. Fase kuning (ikterik)
Setelah gejala awal mulai membaik, urin penderita menjadi lebih gelap dan feses menjadi pucat. Satu sampai lima hari setelahnya, penderita nampak kuning pada kulit atau mata. Warna kuning ini disebabkan tingginya kadar bilirubin (produk akhir pemecahan sel darah merah) dalam darah penderita.
Peradangan pada hati menyebabkan gangguan pembuangan bilirubin sehingga kadar bilirubin meningkat.
Gejala awal menghilang pada saat timbul kuning. Namun, gejala tidak napsu makan, rasa tidak enak tubuh, dan kelemahan dapat menetap. Peradangan pada hati menjadi lebih hebat sehingga hati dapat membesar, yang dirasakan pasien sebagai rasa nyeri atau tidak nyaman pada perut kanan atas.
Pada 1%-10% penderita hepatitis B akut dapat mengalami serum-sickness-like syndrome yang mendahului gejala kuning, yaitu berupa demam, ruam-ruam pada kulit, dan peradangan sendi. Gejala-gejala ini umumnya hilang beberapa saat setelah kuning muncul.
  1. Fase penyembuhan (konvalesens)
Pada fase ini gejala sudah menghilang, namun pembesaran hati masih menetap dan nilai laboratorium belum normal. Fase ini dapat berlangsung selama 2 hingga 12 minggu. Kesembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris diharapkan terjadi setelah 3-4 bulan setelah timbulnya kuning.
Hepatitis B akut dapat sembuh dengan sendirinya pada 90%-95% penderita dewasa. Hanya kurang dari 1% penderita dewasa yang mengalami komplikasi berupa hepatitis fulminan (kematian sel hati yang luas). Penderita yang sembuh dari infeksi akut memiliki daya tahan terhadap hepatitis B.

Sakit Kulit Sirosis

Sirosis adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan hati jangka panjang (kronis). Penyakit ini berkembang secara perlahan dan mengakibatkan jaringan yang sehat digantikan oleh jaringan parut. Jaringan parut akan menghambat aliran darah yang melewati hati sehingga kinerja hati menjadi terganggu atau bahkan terhenti.
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh sirosis tidak bisa diperbaiki dan bahkan bisa menyebar lebih luas dan menyebabkan hati tidak bisa berfungsi dengan baik. Kondisi inilah yang sering disebut dengan istilah gagal hati.
Sakit Kulit Sirosis
Sakit Kulit Sirosis
Gejala yang muncul pada sirosis tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap awal, gejala yang muncul hanya sedikit atau bahkan penderita tidak merasakan gejala apapun. Ketika sirosis bertambah parah, maka gangguan yang muncul akan makin dirasakan dengan jelas.
Hati tetap bisa berfungsi meski dalam keadaan rusak, tapi pada akhirnya akan berhenti berfungsi saat kerusakan jaringan sudah menyebar luas. Berikut adalah beberapa gejala sirosis yang umum terjadi.
- Kulit terasa gatal.
- Kehilangan selera makan.
- Rambut rontok.
- Mual dan muntah.
- Kulit dan putih mata berwarna kuning atau sakit kuning (jaundice).
- Penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
- Pembuluh darah kapiler akan terlihat pada kulit di atas wilayah pinggang.
- Demam dan serangan menggigil.
- Keletihan atau kekurangan energi.
- Mudah berdarah dan memar, seperti gusi berdarah dan mimisan.
- Area di sekitar hati akan terasa sakit saat ditekan.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki dan perut atau edema.
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan sirosis. Penyebab sirosis yang umum adalah karena konsumsi alkohol yang berlebihan, serta penyakit hepatitis B dan C. Terkadang, sirosis tidak memiliki penyebab yang jelas. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sirosis.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada hati. Sirosis akan muncul apabila hepatitis tidak ditangani dan hati akan rusak serta kehilangan fungsinya setelah bertahun-tahun. Penyebab yang umum adalah hepatitis B dan C.
Tiga tahapan perkembangan sirosis pada orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan akan dijelaskan pada keterangan di bawah ini.
  1. Tahap pertama.
Pada tahap ini akan terjadi pembengkakan hati atau fatty liver. Pengonsumsi miras berlebihan kemungkinan besar akan mengalami kondisi ini. Kondisi ini adalah efek samping dari hati yang sedang menghancurkan alkohol. Setelah konsumsi alkohol dikurangi, kondisi bisa menghilang.
  1. Tahap kedua.
Pada tahap ini akan terjadi hepatitis alkoholik, kondisi ketika hati mengalami inflamasi. Jika memburuk, hepatitis alkoholik bisa menyebabkan gagal hati dan mengakibatkan kematian.
  1. Tahap ketiga.
Sekitar satu dari sepuluh orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan mencapai tahapan ini. Pada tahap terakhir ini, terjadi sirosis.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena sirosis.
  1. Menghindari minuman keras.
Apa pun penyebab dasar penyakit sirosis Anda, sebaiknya Anda mengurangi konsumsi minuman keras. Mengonsumsi minuman keras atau alkohol dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit sirosis.
  1. Menu penambah energi.
Penurunan jumlah otot dan kelemahan otot dapat ditangani dengan mengonsumsi camilan sehat di antara jam makan. Hal ini dapat menambahkan asupan kalori dan protein yang dibutuhkan tubuh. Daripada mengonsumsi satu atau dua kali makan besar, lebih baik mengonsumsi tiga hingga empat kali makan dalam porsi kecil tiap harinya.
  1. Gaya hidup bersih.
Menjalani gaya hidup bersih akan menghindarkan Anda dari bahaya infeksi virus maupun bakteri.
  1. Berolahraga.
Pada masa setelah dan sebelum makan, tubuh akan menggunakan jaringan ototnya sebagai sumber energi. Kondisi ini akan menyebabkan otot melemah dan jumlahnya berkurang. Olahraga secara teratur bisa menurunkan risiko pelemahan otot.
  1. Menurunkan berat badan.
Apabila memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, Anda disarankan untuk menurunkan berat badan.
  1. Pola makan sehat.
Penderita sirosis sering mengalami mala Sangat penting bagi Anda yang mengalami sirosis untuk mengonsumsi menu makanan yang sehat dan seimbang.
Menghindari makanan asin atau garam pada makanan akan mengurangi risiko Anda mengalami pembengkakan kaki dan perut yang disebabkan penimbunan cairan dalam tubuh.
  1. Vaksinasi.
Terdapat beberapa program vaksinasi untuk mencegah terjadinya infeksi yang terjadi, baik oleh virus maupun bakteri. Tanyakan kepada dokter tentang program vaksinasi yang tersedia sebagai langkah pencegahan.
  1. Konsumsi obat bebas.
Sirosis dapat memengaruhi tubuh Anda dalam memproses obat-obatan. Sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan yang bisa dibeli secara bebas, sebaiknya tanyakan pada dokter atau apoteker tentang interaksi obat tersebut dengan sirosis.

Jumat, 29 September 2017

Tes Pemeriksaan Untuk Penyakit Kanker Darah

Tes Pemeriksaan Untuk Penyakit Kanker Darah - Pemeriksaan awal adalah cara untuk mengenali keberadaan penyakit sebelum penderita mengalami gejala-gejala penyakit kanker darah tersebut. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit kanker tertentu. Meski demikian, tidak semua jenis kanker dapat diperiksa dan dideteksi pada stadium awal.
Skrining (screening) adalah salah satu cara utama untuk mendeteksi kanker stadium awal termasuk kanker darah, sangat membantu untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dalam pengobatan kanker. Tetapi metode skrining pada kanker bermacam-macam, letak kanker yang berbeda, metode yang digunakan pun berbeda.
Tes Pemeriksaan Untuk Penyakit Kanker Darah
Tes Pemeriksaan Untuk Penyakit Kanker Darah
Bagaimana cara memilih cara skrining yang tepat? Ahli dari Modern Hospital Guangzhou menuturkan, sakarang ini, metode skrining pada kanker, baik yang invasif maupun yang non-invasif, sebisa mungkin dahulukan yang non-invasif, non-radiasi, seperti USG. Tetapi jika pemeriksaan-pemeriksan ini tidak dapat mendeteksi penyakit, sebaiknya lakukan skrining yang bersifat invasif dan radiasi.

Berikut ini beberapa metode skrining yang sering digunakan unutk tes kanker darah dan penggunaannya yang tepat :

  1. USG
Ekonomis dan nyaman, non-invasif, tidak ada efek samping. merupakan salah satu metode skrining yang sering digunakan dalam kanker.
Penggunaan : Tumor abdomen, seperti kanker ginjal, kanker hati, tumor panggul, seperti kanker endometrium, kanker panggul, kanker ovarium, tumor payudara dan tumor leher, digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keganasan tumor, lokasi, ukuran dan sebagainya.
Frekuensi pemeriksaan : Untuk orang normal 1 kali dalam setahun. Bagi orang berusia 35 tahun ke bawah yang memiliki risiko kanker payudara tinggi, disarankan melakukan USG 1 kali dalam setahun, sedangkan bagi yang berusia 40 tahun ke atas melakukan skrining mamografi yang digabungkan dengan USG.
Yang harus diperhatikan : 3 hari sebelum melakukan USG pada saluran pencernaan, sebaiknya hindari mengkonsumsi susu, kacang-kacangan dan makanan yang memicu gas fermentasi lainnya; 1 hari sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya melakukan diet ringan; pada hari pemeriksaan perut harus dikosongkan, dilarang makan dan minum. Sebelum melakukan USG pada panggul diharuskan menjaga cairan pada kandung kemih, tetapi 2 jam sebelum pemeriksaan sebisa minum sekitar 1000 ml air. Untuk USG pada vagina, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
  1. Tes darah.
Luka yang diakibatkan kecil, tidak mempunyai efek samping. tes darah biasa digunakan untuk menelusuri fungsi normal dari tiap-tiap organ dan sebagai tumor-marker, merupakan metode penunjang dalam mendeteksi kanker stadium awal, selain itu, juga bisa untuk memantau kekambuhan pada kanker.
Penggunaan : merupakan metode penunjang pada kanker prostat, kanker hati, kanker ovarium, kanker usus, kanker paru-paru, kanker lambung, dll.
Frekuensi pemeriksaan : Untuk tumor-marker sebaiknya dilakukan 1 kali pemeriksaan dalam setahun, terlebih bagi orang-orang dengan risiko kanker yang tinggi. Jika hasil pemeriksaan terdapat kejanggalan, sebaiknya melakukan pemeriksaan kembali 2-3 kali, meminimalkan terjadinya peradangan.
Yang harus diperhatikan : Penanda kelainan secara numerik, dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dari tumor, tetapi bagi penyakit non-tumor, misalnya peradangan, masa kehamilan, diabetes dan penyakit lainnya, yang mungkin dapat menyebabkan tumor marker meningkat. Karena itu, jika pada hasil pemeriksaan terdapat kejanggalan, sebaiknya dilakukan CT-scan, dan USG untuk memperjelas.
  1. X-ray
Non-invasif, nyaman, sinar radiasi yang berlebih dapat menyakiti tubuh pasien.
Penggunaan : Sering digunakan untuk mendiagnosa kanker pada bagian dada, misalnya kanker paru-paru, kanker payudara.
Frekuensi pemeriksaan : Perokok berusia menengah ke atas dan yang berusia 50 tahun dan berisiko tinggi terkena kanker payudara seharusnya memperhatikan pemeriksaan, disarankan melakukan pemeriksaan 1 kali dalam setahun.
Yang harus diperhatikan : Sebisa mungkin kurangi terkena langsung pada penyinaran, sebaiknya hanya bagian yang dimaksud saja, meminimalkan waktu penyinarannya. Selain itu, anak-anak, orang hamil, dan bagi wanita yang ingin melahirkan pada usia muda sebaiknya menghindari radiasi sinar X.
  1. Pap smear
Tidak ada rasa sakit, tidak ada efek samping, keakuratannya lebih terjamin. Merupakan metode utama dalam skrining kanker serviks.
Penggunaan : kanker serviks
Frekuensi pemeriksaan : pada 3 tahun pertama bisa melakukan 1 kali pap smear dalam setahun. Bagi yang berusia 30 tahun ke atas dapat diperiksa melalui faktor risikonya, jika setelah dilakukan 3 kali atau lebih pemeriksaan dan hasilnya negatif, dapat mengurangi jumlah pemeriksaan.
Yang harus diperhatikan : pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat tidak dalam masa haid.
jika terjadi infeksi ginekologi atau peradangan akut, sebaiknya menunggu sakit yang anda rasakan sembuh baru melakukan pemeriksaan, 24-48 jam sebelum melakukan pemeriksaan jangan membersihkan bagian vagina.

Klasifikasi Jenis Penyakit Kanker Darah

Klasifikasi Jenis Penyakit Kanker Darah - Tipe Leukemia- Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, “putih”; aima αίμα, “darah”), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).
Tipe Leukemia- Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Klasifikasi Jenis Penyakit Kanker Darah
Klasifikasi Jenis Penyakit Kanker Darah
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Kanker darah atau yang lebih dikenal dengan istilah leukemia merupakan salah satu jenis penyakit mematikan yang amat ditakuti. Penyakit ini sering kali ditandai dengan adanya peningkatan jumlah sel darah putih dalam jumlah yang sangat besar dan lebih dari keadaan normalnya pada aliran darah.
Namun dalam beberapa kasus juga mungkin terjadi penurunan jumlah sel darah merah yang membuat para penderita mengalami anemia. Setelah itu maka akan terjadi kerusakan pada sumsum itulah yang dapat berakibat fatal pada semakin menurunnya jumlah sel darah putih yang diproduksi oleh tubuh.
Dan dalam keadaan penurunan sel darah putih secara signifikan maka kekebalan tubuh pun berkurang sehingga penyakit pun mudah menyerang dan berkembang pada tubuh penderita.
Secara umum kita dapat mengelompokkan kanker darah ini ke dalam 4 Tipe Leukemia. Yang diantaranya adalah kanker darah limfositik akut, kanker darah limfositik kronik, kanker darah mielositik akut serta yang terakhir adalah kanker darah mielositik kronik.

Pada jenisnya penyakit kanker darah itu dibedakan menjadi dua jenis yang mana diantaranya adalah Leukemia Kronis dan Leukemia Akut. Dan mengenai type nya penyakit ini juga terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Tipe Leukemia Kronis : Pada awal penyakit, sel-sel leukemia ini masih bisa melakukan beberapa fungsi sel darah putih secara normal. Pada tahap ini biasanya penderita tidak memiliki gejala apapun, dan Dokter biasanya mendeteksi dini penyaki leukemia kronis pada penelitian rutin.
Dan perlahan leukemia kronis ini akan memburuk, karena seiring berjalannya waktu jumlah sel-sel leukemia akan terus meningkat yang pada akhirnya akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening atau infeksi. Pada awal gejala pasi ringan namun seiring berjalannya waktu akan terus memburuk.
  1. Tipe Leukemia Akut : Sel-sel leukemia tidak dapat menjalakan pekerjaan sel darah putih normal. Jumlah sel leukemiapun akan terus meningkat secara pesat. Leukemia akut bisa ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan dan memburuk, dan apabila tidak segera diobati maka penderita dapat meninggal hanya dalam hitungan minggu atau bahkan hari.
Leukemia bisa juga diklasifikasikan berdasarkan jenis sel darah putih yang terkena, yaitu limfosit ataupun myeloid . Leukemia yang mempengaruhi sel-sel limfoid disebut limfoid, limfositik, atau lymphoblastic leukemia. Leukemia yang mempengaruhi sel-sel myeloid disebut myeloid, myelogenous, atau myeloblastic leukemia.
Ke empat Tipe Leukemia ini memiliki berbagai gejala yang berbeda yang beberapa diantaranya akan saya jabarkan pada ulasan berikut ini:
  1. Pada Tipe Leukemia yang pertama adalah limfositik akut, ini dapat banyak kita jumpai menyerang pada anak-anak. kanker darah tipe ini disinyalir kuat berdasarkan faktor genetik atau keturunan. Jadi ketika ada anggota keluarga yang menderita kanker ini maka besar kemungkinan akan mengalami kanker pada generasi setelahnya.
Tipe Leukemia- Selain itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang diantaranya adalah karena imunologik, faktor kurangnya ketahanan terhadap berbagai macam zat kimia hingga kurang mampunya tubuh seorang anak terhadap pengaruh dari radiasi.
  1. Selanjutnya ada Tipe Leukemia limfositik kronik. Ini merupakan Tipe Leukemia- yang paling ringan dan biasa terjadi pada manusia dengan rentang usia antara 45 hingga 60 tahun. Penyebab utama dari kanker ini adalah karena faktor genetik.
  2. Tipe Leukemia mielositik. Ini merupakan jenis kanker yang sangat berbahaya karena ini merupakan sebuah keadaan dimana sel darah putih banyak mengandung granula dan dapat merusak sumsum tulang.
4.Terakhir ada Tipe Leukemia mielositik kronik yang merupakan sebuah fase kronik dari kanker. Yang ditandai dengan adanya peningkatan granulosit disertai dengan anemia, penurunan berat badan, pembesaran limpa dan terkadang juga disertai dengan naiknya suhu tubuh.

Penjelasan Penyakit Kanker Darah Atau Leukimia

Penjelasan Penyakit Kanker Darah Atau Leukimia - Leukemia atau kanker darah adalah kanker yang menyerang sel darah dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini ditandai dengan perubahan sel yang tak normal. Leukemia sendiri berarti sel darah putih. Disebut begitu karena pasien leukemia memiliki banyak sel darah putih dalam jumlah yang tak normal.
Penjelasan Penyakit Kanker Darah Atau Leukimia
Penjelasan Penyakit Kanker Darah Atau Leukimia

Leukemia / Kanker Darah diklasifikasikan berdasarkan jenis sel

Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.
Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat tipe sebutan;
  • Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
  • Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  • Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

Penyebab Penyakit Kanker Darah Leukemia

Sampai saat ini penyebab penyakit kanker darah / leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
  • Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
  • Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
  • Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
  • Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Darah Leukemia

Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
  • Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
  • Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
  • Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
  • Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
  • Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
  • Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
  • Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Jenis Penyakit Kanker Darah

Jika sering mengalami pendarahan seperti mimisan, atau pendarahan pada pada gigi atau gusi maka bisa kemungkinan jika sedang mengalami penyakit kanker darah. Karena salah satau gejala dari penyakit kanker darah merupakan sering mengalami pendarahan yang sebab nya tidak jelas. Jika keadaan tubuh mengalami kelainan hingga memproduksi sel darah putih terlalu banyak, maka hal itu marah. Penyakit ini terjadi, karena ada nya sel kanker di dalam tubuh yang menyerang sum sum tulang, sehingga merupakan keadaan tubuh yang sedang mengalami penyakit kanker dum sum tulang mengalami kerusakan dan memicu untuk produksi sel darah putih, sehingga sel darah putih di dalam tubuh jumlah nya tidak seimbang dengan sel darah merah.
Jenis Penyakit Kanker Darah  Penyakit kanker darah atau penyakit leukemia memiliki beberapa jenis, yang mungkin saja terjadi pada siapapun dari mulai dewasa atau pun menyerang anak anak. dan jenis dari penyakit ini sebagai berikut :

Jenis Penyakit Kanker Darah

Penyakit kanker darah atau penyakit leukemia memiliki beberapa jenis, yang mungkin saja terjadi pada siapapun dari mulai dewasa atau pun menyerang anak anak. dan jenis dari penyakit ini sebagai berikut :
  1. Leukemia mielogen
Jenis kanker darah leukemia mielogen merupakan kanker darah yang dapat menyebabkan aliran darah menjadi tersumbat. Karena jenis penyakit ini akan akan menciptakan atau memicu untuk sel darah akan berbentuk mieloid yang dapat menyumbat. Jenis seperti ini bisa dialami oleh anak anak atau pun orang dewasa.
  1. Leukemia limfotik kronis
Jenis penyakit seperti ini cukup berbahaya, karena tidak akan menimbulkan gejala atau ciri ciri yang terlalu menonjol sehingga tidak dapat di ketahui dengan mudah. penyakit ini banyak nya akan dialami oleh orang dewasa, dan baru akan di ketahui jika keadaan nya sudah cukup parah.
  1. Leukemia mielogen kronis
Penyakit ini juga bisa di sebut dengan kanker darah yang parah, karena memiliki dua tahap atau dua gejala yang dapat terjadi. Pada tahap awal jenis penyakit kanker ini sel kanker di dalam tubuh perkembangan nya sangat lambat atau hanya perlahan saja. tetapi semakin lama perkembangan sel kanker akan semakin cepat dan bertambah banyak. anak anak jarang untuk menderita jenis penyakit kanker seperti ini.
  1. Leukemia limfotik
Jenis penyakit yang menyerang anak anak merupakan jenis kanker darah limfotik, tetapi bukan nya tidak ada kemungkinan jika orang dewasa juga akan mengalami nya. pada saat jenis akan memicu untuk terjadi nya infeksi tubuh yang cukup sering.

Gejala-gejala Kanker Darah

Gejala kanker darah sangat beragam. Tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda-beda, tergantung kepada jenis kanker darah yang diidap.
Indikasi-indikasi kanker ini juga cenderung sulit dikenali karena cenderung mirip dengan kondisi lain, seperti flu. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejala umum yang tidak kian membaik atau mereda, seperti:
  • Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan.
  • Sakit kepala.
  • Muntah-muntah.
  • Keringat berlebihan, terutama pada malam hari.
  • Nyeri pada tulang atau sendi.
  • Penurunan berat badan.
  • Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa.
  • Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi.
  • Mudah mengalami pendarahan (misalnya sering mimisan) atau memar.
  • Muncul bintik-bintik merah pada pada kulit.
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dan periksakan diri ke dokter. Terutama untuk gejala yang sering kambuh atau tidak kunjung membaik.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Darah

Penyebab dasar kanker darah belum diketahui secara pasti. Tetapi terdapat sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
  • Faktor keturunan. Jika memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker darah, risiko Anda untuk terkena kanker yang sama akan meningkat.
  • Kelainan genetik, misalnya sindrom Down.
  • Pernah menjalani pengobatan kanker. Kemoterapi atau radioterapi tertentu diduga dapat memicu kanker darah.
  • Pengaruh kelainan darah yang diderita, misalnya myelodysplastic syndrome.
  • Pernah mengalami pajanan terhadap radiasi tingkat tinggi atau zat-zat kimia tertentu. Misalnya orang yang pernah terlibat dalam kecelakaan yang berhubungan dengan reaktor nuklir atau mengalami pajanan zat kimia seperti benzena.
  • Rokok tidak hanya akan meningkatkan risiko kanker darah (terutama leukemia mielogen akut), tapi juga berbagai penyakit lain.

6 Gejala Kanker Darah Pada Anak Yang Dapat Anda Kenali

6 Gejala Kanker Darah Pada Anak Yang Dapat Anda Kenali -  Kanker darah biasa dikenal dengan leukemia merupakan suatu kondisi yang mana sel darah putih lebih banyak daripada sel darah merah. Terjadinya leukemia disebabkan oleh kondisi sel darah putih yang abnormal sehingga sel darah putih merusak sel darah merah di dalam tubuh. Kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang masuk ke dalam jenis kanker yang paling mematikan di dunia. Kanker darah dapat menyerang individu dewasa maupun anak dan balita. Oleh karena itu perlu dilakukan pengenalan lebih detail apa saja yang dapat menyebabkan kanker darah dan gejala apa saja yang tampak sehingga dapat dilakukan deteksi dini agar penderita kanker dapat diberikan penanganan dengan segera.
6 Gejala Kanker Darah Pada Anak Yang Dapat Anda Kenali

Gejala kanker darah pada orang dewasa dan anak-anak hampir serupa. Hanya saja Anda perlu lebih peka jika gejala tersebut muncul pada anak-anak. Hal ini dikarenakan rata-rata anak dan balita masih belum mampu mengungkapkan apa yang dirasakan kepada orang dewasa dengan jelas. Berbeda dengan orang dewasa.

Berikut ini merupakan gejala kanker darah pada anak yang dapat Anda kenali:

  1. Pendarahan meskipun hanya karena luka ringan
Tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas anak sangat aktif. Sehingga tidak menutup kemungkinan anak akan terjatuh sehingga permukaan kulit menjadi terbuka. Pada jaringan kulit terdapat pembuluh kapiler darah, sehingga jika jaringan kulit terbuka, maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan pendarahan. Pendarahan terjadi karena keping darah merah mengalami kerusakan sehingga benang fibrin tidak dapat terbentuk untuk menutup jaringan kulit yang terbuka. Jika anak Anda menunjukkan tanda umum tersebut, segera periksakan ke dokter untuk mengetahui secara pasti kondisi anak.
  1. Penurunan berat badan dengan drastis
Ketika anak merasa kurang nyaman dengan kondisi tubuhnya, anak akan mengalami penurunan nafsu makan. Sehingga ia cenderung kurang banyak menerima kalori sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hal ini sangat perlu diwaspadai teruama jika disertai dengan anak muntah-muntah dan sering mengalami pendarahan lewat lubang hidung atau biasa disebut mimisan.
  1. Kehilangan keseimbangan tubuhnya
Jika Anda sering mengamati perilaku anak Anda ketika mereka beraktifitas, tentu Anda dapat merasakan jika terjadi perubahan pada perilaku mereka. Salah satu hal adalah ketika Anda merasa anak Anda sering terjatuh tanpa sebab yang jelas.
  1. Permukaan kulit yang memar atau bagian tubuh yang bengkak
Cukup sulit memang untuk mengontrol kondisi anak secara mendalam dengan aktivitas mereka yang sangat bervariasi. Jika Anda tiba-tiba melihat ada permukaan kulit yang memar tanpa sebab yang jelas seperti benturan atau pukulan, maka patut Anda waspadai. Hal ini dikarenakan darah yang ada di dalam pembuluh darah mengalami perubahan, sehingga mempengaruhi warna permukaan kulit.
  1. Anak mulai sering menangis
Saat mengalami kondisi yang kurang nyaman, anak cenderung menangis. Hal ini dikarenakan kosakatanya yang masih sangat terbatas. Hal ini seringkali terjadi terutama pada balita. Tentu sangat penting bagi Anda untuk mengenali arti dari tangisan anak Anda agar jika ada permasalahan kesehatan dapat segera mendapatkan pertolongan. Oleh karena itu, untuk menghindari anak terserang kanker darah, paling tidak lakukan upaya untuk memberikan makanan pencegah kanker darah.
  1. Mengalami sulit tidur
Sulit tidur bagi Anak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya adalah nyeri pada persendian. Jika mereka mengungkapkan rasa sakit pada tubuhnya dan hal tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka lebih baik Anda segera memeriksakan pada dokter. Bisa jadi nyeri tersebut disebabkan oleh sel kanker yang telah melakukan penyebaran pada di sistem saraf disekitar sum-sum tulang belakang.
gejala tersebut tidak semua akan dialami oleh anak yang didiagnosa menderita kanker darah. Namun demikian, Anda harus tetap mengambil sikap siaga ketika anak mengalami perubahan kondisi, meskipun tidak semua gejala tersebut merupakan tanda anak Anda menderita kanker darah. Selain mengenali gejala awal, Anda juga perlu memahami apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kanker darah.